Marvo adalah pesulap yang sangat disukai anak-anak. Pertunjukannya yang paling terkenal adalah, menyulap topi hitamnya yang kosong. Saat menyulap, Marvo akan berseru, “Aruuu… aruuu… iruuu…”
Lalu, muncullah seekor kelinci putih di topi itu. Kelinci itu, seekor kelinci betina yang lucu dan cerdas. Marvo memberinya nama Sora yang artinya langit. Marvo melatih Sora setiap hari. Marvo sangat menyayangi Sora .
Pada suatu hari, Marvo mengadakan pertunjukan di sebuah pesta anak-anak. Pertunjukan terakhir yang ditunggu anak-anak pun tiba. Marvo mengambil topinya, lalu memperlihatkan pada anak-anak, “Lihat… topi ini kosong…”
Anak-anak melihat topi itu. Memang kosong.
“Sekarang, kalian semua bersama-sama ucapkan "Aruuu aruuu iruuu.... yaa…” kata Marvo.
Anak-anak pun berseru sambil menunjuk ke topi itu. “Aruuu… aruuu… iruuu… ”
Marvo lalu memasukkan tangannya ke dalam topi untuk menarik Sora keluar. Tetapi, astagaaaa… Sora tak ada di sana. Marvo lalu sekali lagi mengajak semua anak berseru lebih kencang.
“ARUUU ARUUU IRUUU…” teriak anak-anak sambil menunjuk ke topi Marvo.
Marvo memasukkan lagi tangannya ke dalam topi. Namun… topi itu benar-benar kosong. Marvo mencari Sora ke sana ke mari, tetapi Sora tetap tidak
ditemukan. Anak-anak kecewa. Marvo lebih lagi. la kecewa dan malu.
Hari pun berlalu.
Marvo diundang lagi pada pesta ulang tahun seorang anak. Marvo bingung sekali, karena ia harus mengadakan pertunjukan sulap lagi. Kali ini, Marvo tidak bisa melakukan sulap kelinci dalam topi lagi. Ia harus membuat pertunjukan baru. Marvo tiba-tiba teringat pada sapu tangan warna-warni miliknya. Sudah lama ia tidak mengadakan pertunjukkan sapuutangan warna-warni.
Marvo ingat, ia menyimpan sapu tangan warna-warni itu di dalam sebuah kardus tua. Marvo pun bergegas mencari kardus itu di gudang. Aha! Itu dia. Kardus itu tergeletak di pojok gudang. Marvo menyelipkan tangannya ke dalam kardus itu untuk mengambil sapu tangan warna-warni. Namun, bukannya sapu tangan yang ia pegang, melainkan sesuatu yang lain.
“Apa iniii?” gumam Marvo heran.
Karena penasaran, Marvo membuka tutup kardus itu. Betapa terkejutnya Marvo ketika melihat sepasang mata bundar sedang menatapnya. Itu Sora! Marvo lebih terkejut lagi ketika melihat tiga pasang mata kecil lainnya. Aiiih… Rupanya Sora melahirkan anaknya di situ.
"Sora!" teriak Marvo kegirangan. "Di sini kau rupanya."
Hidung Sora kembang-kempis gembira melihat Marvo lagi.
Waktu pun berlalu. Anak-anak Sora sudah besar. Mereka sama cerdiknya dengan ibunya. Marvo pun mulai melatih mereka agar bisa ikut serta dalam pertunjukan sulapnya.
Kini, ketika Marvo berseru, “Aruuu aruuu iruuu…” Maka muncullah tiga anak kelinci lucu dari dalam topinya.
(Penulis: Aan Madrus / Dok. Majalah Bobo)
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR