Saat bulan Ramadan tiba, kamu pasti sering mendengar kata siwak. Sebenarnya... siwak itu apa? Lalu, apa fungsi siwak?
Akar Pohon untuk Sikat Gigi
Ternyata, siwak adalah akar pohon arok yang biasa digunakan untuk menyikat gigi. Sebelum digunakan, akar pohon ini harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, kulit luarnya dikupas sekitar 1cm.
Selanjutnya, batang bagian dalamnya harus digigit-gigit hingga serabutnya terpisah dan menyerupai kuas. Jika sudah begitu, siwak pun bisa digunakan untuk membersihkan gigi sebanyak 2-3 kali.
Masyarakat Babilonia pada zaman dulu (sekitar 7000 SM) mempunyai kebiasaan mengunyah akar pohon arok untuk menjaga kesehatan gigi, lo.
Sudah Lama
Kebiasaan membersihkan gigi dengan siwak sudah dimulai sejak 1400 an tahun lampau. Orang zaman dulu memilih akar pohon arok karena serat kayunya lembut, sehingga gusi mereka tidak mudah terluka. Jadi, mereka memilihnya bukan tanpa alasan.
Banyak Manfaat
Menyikat gigi dengan siwak cukup ampuh untuk membunuh bakteri yang ada di rongga mulut. Selain itu, zat-zat yang ada di dalamnya juga bisa mencegah infeksi, mengurangi bau mulut, mengurangi pembentukan plak, dan mengurangi bakteri penyebab karies gigi.
Daerah Kering
Pohon ini biasanya tumbuh di daerah yang kering dan panas, seperti Timur Tengah, Afrika, India, dan beberapa daerah Asia Tenggara. Meski begitu, pohon ini juga bisa tumbuh di daerah yang berair dan bergaram (sepanjang pantai).
Dikonsumsi
Ternyata... daun pohon arok juga bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit kulit, peradangan, hingga obat cacing. Bahkan, beberapa masyarakat Afrika Timur sering mengonsumsi daun dan tunas pohon arok sebagai sayuran, salad, dan bahan untuk membuat saus.
Pohon arok memiliki buah kecil berwarna merah keunguan, mirip biji buah delima. Buah ini bisa dimakan dan rasanya manis. Bahkan, buah ini juga bisa diolah menjadi minuman fermentasi.
Pohon Arok
Nama ilmiah: Salvadora persica
Batang utama pohon ini hanya bisa tumbuh hingga 7 meter, tapi memiliki banyak cabang
Daun pohonnya berukuran 3x7cm dengan posisi saling berhadapan
Diameter buahnya hanya 1 cm
Sumber: PMC, US National Library of Medicine National Institutes of Health, kew.org, worldagroforesty.org. Foto: Creative Commons
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR