Nirmala dan Oki bermain di tepi hutan. Tiba-tiba terdengar teriakan, "Auoooo..." Oh. ternyata Cizan si kurcaci hutan. la melompat dari
tebing pendek dan berkoprol di udara.
KUSSUSANI
k1
Lalu... BYURRR! Wah, Cizan melompat ke dalam sungai. "Wah, hebat kau, Zan! Ajarkan aku berkoprol, ya!" ujar Oki kagum. "Beres! Ayo, cobalah melompat ke sungai!" serunya.
KUSSUSANI
k1
Oki mencoba melompat ke sungai. BYUURR! Ah, tapi Oki tak bisa berkoprol di udara. Berkali-kali ia mencoba. Tapi, paling-paling Oki hanya bisa berputar satu kali.
KUSSUSANI
k1
Sementara itu, Nirmala asyik membaca buku di bawah pohon. Angin semilir dan bunyi gemericik air membuat Nirmala mengantuk.
la akhirnya tertidur. Tongkatnya tergeletak di sisinya.
KUSSUSANI
k1
"Ayo kita ambil tongkat wasiatnya," ajak Cizan. Kedua kurcaci itu merayap perlahan mendekati Nirmala. Oki menarik perlahan tongkat wasiat itu. "Hihihi..." keduanya cekikikan nakal.
KUSSUSANI
k1
"Nah, sekarang kau siap-siap melompat saja. Nanti kusulap supaya kau bisa berkoprol berkali-kali di udara," ujar Cizan. Kurcaci hutan itu lalu mengayunkan tongkat wasiatnya.
KUSSUSANI
k1
Namun... "Aaa... toloong..." teriak Oki ketakutan. Cizan salah menyulap. la berputar-putar terus di udara. "Niir, cepat tolong Oki!" ujar Cizan panik. Nirmala terbangun.
KUSSUSANI
k1
la segera mengayunkan tongkatnya. "Sim salabim!" Perlahan Oki turun ke tanah. "Kalau mau bisa koprol, ya, harus sering latihan!" tegur Nirmala. Ukh, Oki mengangguk dengan kaki masih gemetar.
(Cerita: Vanda Parengkuan/Gambar: Iwan Darmawan)
KOMENTAR