Siapa yang pernah melihat payung geulis? Payung geulis ini asalnya dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Payung geulis ini dibuat tanpa bantuan mesin, lo. Yang membuatnya pun tidak sembarang orang. Kenapa begitu? Karena pembuatan payung geulis ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan tingkat tinggi. Mulai dari pembuatan kerangka payung, lapisan payung, sampai tahap melukis payung.
Bahan yang digunakan untuk membuat kerangkanya adalah bambu. Bambu-bambu itu dipotong-potong dan diikat dengan menggunakan benang kasur. Sesudah itu, kerangka bambu dilapisi dengan kertas semen.
Selain kertas semen, ada juga payung yang terbuat dari kain, seperti belacu, satin, brokat, atau parasit. Bahan payung itu bisa disesuaikan dengan permintaan pemesan.
Sesudah kain atau kertas itu dipasang di atas kerangka payung, tahap selanjutnya adalah melukis payung. Oiya, untuk payung yang terbuat dari kertas semen, biasanya permukaan akan dicat dulu dengan aneka warna cat dasar. Ada yang merah, kuning, biru, putih, ungu, dan banyak lagi.
Sesudah cat dasar kering, barulah payung dilukis. Lukisan khas payung geulis adalah bunga. Ssst, tak banyak orang yang bisa melukis di payung geulis ini, lo. Bunga-bunga ini dilukis langsung di atas payung, dengan menggunakan cat air.
Kebanyakan pelukis payung geulis saat ini adalah orang-orang tua. Menurut mereka, jarang ada anak-anak muda yang tertarik belajar membuat payung geulis ini. Itulah sebabnya, tak banyak lagi perajin payung geulis di Tasikmalaya. Hmm, semoga kerajinan payung geulis ini tidak punah.
Kalau ke Tasikmalaya, mampirlah ke daerah Kp. Panyingkihan, Indihiang, Tasikmalaya. Di sanalah perajin payung geulis berkarya.
Foto: Ricky Martin
KOMENTAR