Akhirnya… setelah dewasa, anak yatim itu menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri. Lalu, Ata Polo datang untuk menagih janjinya dan memangsa kedua anak yatim itu. Tetapi, Ata Bupu tidak menginginkan kedua anak itu menjadi mangsa temannya. Akhirnya ia mencegah serangan Ata Polo.
Selanjutnya, Ata Bupu pergi ke perut bumi bersama dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar… tapi Ata Polo terus mengejar mereka. Hingga akhirnya, kedua penyihir itu pun tertelan bumi, begitu juga dengan kedua anak yatim itu, mereka terkubur hidup-hidup.
Tak lama setelah kejadian itu, muncul air berwarna biru dari tempat terkuburnya Ata Bupu. Sedangkan dari tempat Ata Polo muncul air berwarna merah. Dan air berwarna hijau, muncul dari tempat terkuburnya kedua anak yatim tersebut.
Nah, itulah cerita di balik keindahan Danau Tiga Warna, berdasarkan legenda masyarakat sekitar.
Sumber: portalsejarah.com, Foto: Creative Commons
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR