“Menurutmu, apakah aku bau?” tanya Raja Guga pada Bibit Kelinci.
“Wah, maafkan hamba, Raja. Hidung hamba betul-betul tersumbat karena sedang pilek. Hamba tidak bisa mencium bau apa pun. Tapi, seperti kata Raja tadi, ada banyak lalat di sekitar Raja. Sebaiknya minumlah ramuan ini agar lalat-lalat itu tidak mengganggu Raja,” kata Bibit sesopan mungkin.
Raja Guga merasa saran Bibit ada benarnya. Ia segera meminum ramuan itu. Sebetulnya, itu adalah ramuan obat sakit perut. Tak lama kemudian, sakit perut Raja Guga pun sembuh. Raja Guga sangat gembira. Kini perutnya tak sakit kalau ia berjalan.
Raja Guga segera mandi di sungai karena tubuhnya sudah gatal. Beberapa saat kemudian, tubuhnya sudah bersih dan segar kembali. Tentu saja, lalat-lalat pun tak mengerubunginya lagi.
“Obatmu memang hebat, Bibit! Sakit perutku hilang, tubuhku juga tidak dirubung lalat lagi,” puji Raja Guga. Bibit Kelinci sangat lega.
(Dok. Majalah Bobo / Fabel)
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR