Raja Guga adalah singa yang sangat galak. Semua hewan di hutan takut padanya. Apapun yang diinginkannya, harus dituruti. Kalau tidak, Raja Guga akan memangsa mereka.
Suatu hari, Raja Guga jatuh sakit. Perutnya melilit sehingga ia tak bisa berjalan.
“GRAAAUUU…” Raja Guga mengaum keras kesakitan. Berhari-hari ia tak mandi karena tak bisa melangkah ke sungai.
Beberapa hewan yang menjadi dokter di hutan itu, sudah memeriksanya. Namun obat mereka tak bisa menyembuhkan sakit perut Raja Guga. Raja Guga akhirnya memanggil Ebe Zebra, Hehe Hyena, dan Bibit Kelinci yang ahli membuat ramuan obat dari akar-akar tanaman.
Mula-mula Ebe memeriksa mulut Raja Guga. Di saat itu, perut Raja Guga melilit lagi. “GRAAAUUUM…” aum Raja Guga kesakitan. Mulutnya terbuka lebar. Ebe Zebra terkejut dan termundur.
“Betapa baunya nafasmu, Raja Guga! Pasti ada bangkai hewan yang tidak bisa dicerna di lambung Raja! Mungkin Raja tidak mengunyahnya halus-halus. Itulah juga yang membuat Raja sakit perut!” kata Ebe Zebra sambil menutup hidungnya dan menjauh.
“Beraninya kamu menghinaku!” teriak Raja Guga. PLAK! Cakar kakinya memukul Ebe Zebra.
“Aduuuh…” Ebe Zebra terjatuh kesakitan.
Hehe Hyena dan Bibit Kelinci kaget melihat kegarangan Raja Guga. Kini giliran Hehe Hyena untuk memeriksa Raja Guga.
“Wah, bau mulutmu harum sekali… Mungkin perutmu penuh bunga-bunga,” kata Hehe Hyena sambil gemetar.
“Jangan bohong kamu! Aku tahu kalau tubuhku bau, karena banyak lalat terbang di sekitarku!” marah Raja Guga sambil memukul Hehe Hyena juga.
Kini giliran Bibit Kelinci yang harus memeriksa Raja Guga. Ia berpikir agar bisa menjawab dengan benar.
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR