Celakanya, Becky lalu ketagihan. Ia memakai gelang lumba-lumba itu ke pertemuan desa. Semua orang memuji gelang itu. Semua memandang kagum. Becky merasa dirinya seratus kali lebih cantik. Ia jadi ingin memiliki benda-benda cantik lainnya.
Saat ia menemukan jepit rambut bermata emerald milik Crystabelle tercecer di bawah tempat tidur, Becky mengantunginya. Sekali lagi penduduk desa terkagum-kagum memandangnya. Begitu terus.
Kadang Crystabelle memergokinya, tetapi dia tidak bilang apa-apa. Crystabelle pikir ia sedang berbuat baik. Hanya jepit rambut kecil. Hanya lonceng kecil. Hanya kerah renda kecil. Begitu terus yang dipikirkan Crystabelle.
Hari-hari berlalu. Crystabelle dan Becky kini sudah menjadi gadis dewasa. Crystabelle telah menikah dan pindah mengikuti suaminya bertugas di India. Saat mereka berlibur ke rumah orang tua Crystabelle, suatu berita mengejutkan menunggunya. Becky dipenjara seumur hidup karena ketahuan mencuri.
“Tapi… tapi Becky hanya mencuri barang-barang kecil, kan? Kenapa Mama dan Papa sekeras itu?” tanya Crystabelle keheranan.
“Barang-barang kecil? Ia mencuri telur emas Ratu!” jawab Papa keras. Crystabelle ternganga.
“Menurut pengakuan Becky, ia telah mencuri sejak kecil. Awalnya hanya barang-barang kecil, tapi lalu barang-barang yang dicurinya semakin besar. Kasihan sebetulnya. Tak ada yang memberitahu bahwa mencuri itu perbuatan buruk,” ungkap mama Crystabelle. “Sekarang, ia mencuri milik Ratu saat beliau berkunjung ke sini, Ratu marah sekali. Papa dan Mama malu sekali.”
Crystabelle tertunduk. Ia merasa itu sebagian karena kesalahannya. Ia membiarkan Becky tumbuh menjadi pribadi yang buruk.
Crystabelle menghadap Ratu dan memohonkan ampun untuk Becky. Diceritakannya betapa Becky kecil harus bekerja keras sementara melihat dirinya bergelimang kemewahan. Diceritakan pula betapa ia telah ambil bagian dalam pencurian Becky.
Akhirnya Ratu luluh. Hukuman untuk Becky diperingan. Saat Becky keluar dari penjara, Lady Crystabelle bersedia menampungnya di purinya. Saat itu, Becky telah benar-benar insyaf. Ia amat mensyukuri keadaannya. Kebebasan dan ketentraman hati jauh lebih indah daripada perhiasan-perhiasan cantik yang pernah dicurinya.
(Cerita: Pradikha Bestari / Dok. Majalah Bobo)
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR