Meskipun listrik yang dihasilkan hanya cukup untuk menerangi ruangan, anak-anak Soripanihi sangat bersyukur bisa belajar di malam hari. Mereka percaya dengan belajar lebih giat, mereka akan lebih pintar dan bisa lebih maju.
Menjaga Alam
Anak-anak di kaki Gunung Tambora adalah anak-anak yang beruntung memiliki alam yang indah dan segar. Meskipun kampungnya sederhana dan terpencil, mereka bersyukur bisa berteman dengan alam yang indah dan bisa menghirup udara yang bersih.
Mereka bisa mandi di air terjun, bermain pasir di pantai Laut Flores, juga bisa menikmati langit bertabur bintang di malam hari.
Dari ladang, mereka bisa mamanen jambu mete, padi, kacang, pisang, dan bawang. Dari hutan, mereka membawa pulang kayu bakar, kemiri, dan madu.
Sedangkan dari laut, mereka bisa mendapatkan ikan terbang, kembung, kerapu, juga gurita.
Rupa-rupa burung, capung, kupu-kupu, rubah, ayam hutan, monyet, rusa, dan babi hutan adalah sahabat mereka di alam.
Sungguh indah hidup mereka. Anak-anak Soripanihi pun berjanji akan menjaga baik-baik alam di kaki Gunung Tambora. Apalagi kearifan budaya Bima mengamanatkan, ngaha aina ngoho. Artinya, kalau mencari makan, jangan merusak.
Sumber: Bobo 09/XL, Teks: Shally Pristine/Indonesia Mengajar, Foto: Bagus Handoko/Indonesia Mengajar
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR