Tradisi pernikahan Suku Kutai berbeda dengan suku-suku di daerah lainnya. Dalam adat Kutai, terdapat berbagai prosesi yang dilakukan pada saat acara pernikahan.
Upacara Bepacar
Pacar terbuat dari bahan daun pacar yang ditumbuk dan dibentuk bulat seperti kelereng. Kemudian dengan suatu upacara, pacar diletakan pada ujung jari telunjuk dan jari manis masing-masing mempelai. Setelah 6 ja, pacar dilepas akan meninggalkan bekas warna merah.
Dalam upacara ini, pacar dari mempelai pria dan wanita di tempatkan dalam wadah tradisional. Kemudian dipertukarkan dan diarak ke tempat mempelai masing-masing yang diramaikan dengan barisan rebana/ hadrah.
Upacara Mendi-mendi
Dalam upacara ini mempelai dimandikan atau disiram dengan air bunga dan mayang. Bagi mempelai wanita dilaksanakan oleh para wanita sesepuh keluarga. Untuk pria dilaksanakan oleh para pria sesepuh keluarga.
Upacara Bealis
Setelah melakukan upacara mendi-mendi, mempelai berpakaian menurut adat tradisional dan didudukan di atas tilam kesturi “penduduk”.
Acara berikutnya adalah mengalis mempelai wanita yang dilaksanakan secara bergilir oleh para wanita sesepuh keluarga. Sebaliknya, untuk mempelai pria dilakukan oleh para pria sesepuh keluarga.
Kening mempelai dialis sebagai syarat atau formalitas saja, kemudian disuapi gula merah dan kelapa serta diberi minum air. Setelah ditepung tawari, maka mempelai dihamburi beras kuning.
Upacara Naik pengantin
Upacara ini merupakan puncak acara adat perkawinan Kutai yang terdiri dari mengarak pengantin pria oleh para penggapit, pembawa sumahan, serta diramaikan oleh barisan hadrah ke tempat pengantin wanita.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR