Matahari bersinar hangat. Angin bertiup sepoi-sepoi. Di sebuah hutan kecil, seorang anak laki-laki sedang tertidur lelap. Nama anak itu adalah Peter. la tinggal bersama ibunya di sebuah rumah tak jauh dari hutan itu.
Hari itu Peter membolos lagi. Ia malas bersekolah. Ia lebih suka mencari kayu di hutan. Usai mengumpulkan kayu, biasanya Peter duduk melamun di bawah sebatang pohon. Ia mengangankan dirinya menjadi pemuda gagah. Seringkali, ia tertidur karena capek berangan-angan. Tiba-tiba seorang perempuan tua membangunkannya. Nenek itu tampak aneh. Pakaian dan tatapan matanya terlihat ganjil.
“Jangan takut, Peter. Aku ke sini untuk memberimu hadiah istimewa. Apakah kau masih ingin menjadi seorang pemuda gagah?” tanya Nenek itu sambil tersenyum ramah.
Nenek itu lalu menunjukkan sebuah bola perak kecil pada Peter. Permukaan bola perak itu berlubang kecil. Tampak ujung sehelai benang emas menyembul dari dalam lubang itu.
“Peter. Bila kau ingin waktu berlalu,tariklah benang ini.”
“Wow! Apakah dengan menarik benang itu aku bisa berubah menjadi seorang pemuda gagah, Nek?” tanya Peter.
“Tentu. Tetapi, jangan terlalu sering dan terlalu panjang menarik benang ini. Sebab, benang yang sudah kautarik tak bisa kaugulung lagi. la akan lenyap seperti asap. Nah, apakah kau mau bola ini, Peter?” tanya Nenek.
Peter mengangguk penuh semangat. Sebelum menghilang, Nenek itu berpesan,“Sebaiknya jangan kautarik benang ini agar kau bisa hidup seperti orang biasa. Tetapi, semuanya terserah padamu. Pilihlah yang terbaik menurutmu.”
Esok paginya, Peter membawa bola perak itu ke sekolah. Ia tak berani mengutak-atik bola peraknya. Namun, pikirannya selalu tertuju pada bola perak itu. Akibatnya, ia dihardik gurunya karena tak memperhatikan pelajaran. Peter malu dan kesal. Ia lalu menarik benang ajaibnya. Sekejap kemudian, waktu berlalu. Tiba-tiba sudah waktunya pulang sekolah.
Sejak itu Peter semakin tak ingin bersusah payah. Ia selalu menarik benang ajaibnya bila sedang berada dalam kesulitan. Ia juga menarik benangnya agar liburan-liburan sekolahnya cepat tiba.
Setelah bosan liburan, Peter ingin menjadi seorang pemuda gagah. Maka, ditariknya benang ajaib itu hingga benang terulur cukup panjang. Ia langsung berubah menjadi pemuda gagah. Lalu menikah dengan Lisa, teman sekelasnya.
Namun, kebahagiaan Peter tak berlangsung lama. Anak sulungnya lahir dan muncullah kesulitan baru. Bayi itu selalu merengek dan menangis. Peter tak tahan menghadapinya.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR