“Kikuk, aku mau jemput ayahku di stasiun. Tolong, kamu selesaikan masakanku, ya,” pinta Bibi Ndari. “Tenang saja. Serahkan padaku,” kata Paman Kikuk sambil duduk malas di depan televisi.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
“Ingat, ya. Bumbunya, satu siung bawang putih, tiga siung bawah merah, satu sendok teh garam, satu sendok makan gula. Biar lebih sedap, tambahin sedikit merica,” terang Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
“Tenang saja. Sudah, sana pergi. Nanti ayahmu nunggu terlalu lama,” ujar Paman Kikuk sambil tetap menatap teve. “Pokoknya, begitu kami sampai di rumah, masakan sudah harus siap. Awas, ya!” ancam Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
“Cerewet banget,” gerutu Paman Kikuk. Acara teve saat itu adalah film kartun favorit Paman Kikuk. Karena keasyikan, dia nyaris lupa pada pesan Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
Paman Kikuk bergegas bangkit dan segera ke dapur. Dia buka kulkas. ”Ah, semua sudah siap. Gampang!,” pikirnya. Dia keluarkan sayuran dan bumbu-bumbu dari kulkas dan diletakkannya di atas meja dapur.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
“Hm, satu siung bawang merah, tiga siung bawah putih, satu sendok teh gula, satu sendok makan garam, plus satu botol merica biar sedap. Ah, gampang sekali,” gumam Paman Kikuk sambil bersenandung.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
Beberapa saat kemudian, Bibi Ndari telah tiba bersama ayahnya. Paman Kikuk menyambut mereka dan langsung mengajaknya ke ruang makan. Mereka pun bersantap bersama.
KUSSUSANI
Masakan Paman Kikuk
“Puiiih! Apa ini, Kikuk?” omel Bibi Ndari. “Eh, kayaknya tadi sudah benar, deh, campuran bumbunya,” kilah Paman Kikuk. “Pokoknya, kamu harus traktir kami ke restoran sekarang. Aku lapar!” semprot Bibi Ndari. (Cerita : Joko ; Ilustrasi: Sabariman R)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR