“Pssst, Dito! Bangun!”
Dengan susah payah, Dito membuka matanya. Tuan Omongkosong berdiri di samping tempat tidurnya. la pun sudah menghidupkan lampu yang ada di dekat tempat tidur Dito.
“Kau senang, tidak, dengan topi baruku?” tanya Tuan Omongkosong dengan bangga. la memakai topi merah yang tinggi.
“Bagus,” sahut Dito. “Tetapi, ke mana topi bundarmu?”
Tuan Omongkosong mengangkat bahunya.
“Aku memberikannya kepada kambing!”
“Jadi, si kambing sekarang memakai topimu?” tanya Dito.
“Tidak! Topiku dimakan kambing itu!”
Sambil berputar Tuan Omongkosong membuka topi merahnya.
“Dari mana kau mendapat topi baru itu, Tuan Omongkosong?” tanya Dito lagi. Tuan Omongkosong memandangnya dengan tercengang.
“Ya, dari pohon topi, dong!” jawabnya, seakan itu jawaban paling benar sedunia.
“Memangnya topi tumbuh di pohon?” tanya Dito sama tercengangnya. Dito tidak tahu itu.
“lya,” jawab Tuan Omongkosong.
“Di balik tirai juga ada pohon topi! Kau mau melihatnya?”
Tentu saja Dito mau. Tak lama, Dito dan Tuan Omongkosong sudah berada di balik tirai. Di tengah kebun, ada sebatang pohon topi. Di antara daun-daunnya, bergantung aneka topi. Topi yang tinggi, topi yang bundar dan topi pesulap. Di sebelah pohon topi itu, ada pohon topi pet. Dito dan Tuan Omongkosong berdiri di bawahnya.
“Boleh aku memetik satu topi?” tanya Dito.
“Boleh. Ada banyak, kok,” sahut Tuan Omongkosong.
Dito memetik sebuah topi pesulap yang bagus. Dari topi itu segera keluar seekor kelinci. Ya, begitulah topi pesulap. Penuh dengan kejutan.
“Asyik!” teriak Dito . la meletakkan topi itu di rumput.
Brrr...seekor merpati putih terbang keluar dari topi itu. Lalu, keluar seekor tikus dan seekor katak.
“Jangan-jangan di topi ini juga ada gajah?” kata Dito.
“lya,” sahut Tuan Omongkosong, “Coba lihat saja!” Tiba-tiba, plop! Keluarlah belalai dari topi itu. Dan, di ujung belalai itu ada seekor gajah. Gajah itu menerompet dan segera berderap pergi.
“Guk! Guk!” Seekor anjing keluar dari topi, disusul seekor kucing. Wah, wah, bagaimana dia bisa memakai topi seperti itu? Dito cepat-cepat menggantung kembali topi pesulap itu di pohon. Namun, dari topi itu melompatlah seorang laki-laki. la memakai topi itu lalu pergi sambil marah-marah.
“Itu pesulapnya”, bisik Tuan Omongkosong. “Dia tadi tidur sejenak di dalam topinya. Kini dia harus mengumpulkan kembali hewan-hewan yang kabur!”
Uwaaah, Dito merasa mengantuk lagi. “Sudah ah, aku mau tidur!”
“Tunggu sebentar, ” cegah Tuan Omongkosong.“Aku punya sesuatu untukmu!”
Tuan Omongkosong memanjat pohon topi pet dan memetik sebuah topi pet.
“Yang ini keren untukmu!” Dito memakainya. Benar, ia kelihatan keren. Tuan Omongkosong lalu mengantar Dito kembali ke kamarnya. Dito tidur memakai topi pet itu. Ketika pagi hari Mama membangunkannya, ia heran sebab Dito memakai topi pet.
“Dari mana topi pet ini?” tanya Mama.
Dito memandang Mama dan mengangkat bahunya.“Rahasia, Ma!” jawabnya sambil tersenyum.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Tinneke Latumeten
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR