“Pssst, Dito! Bangun!”
Dengan susah payah, Dito membuka matanya. Tuan Omongkosong berdiri di samping tempat tidurnya. la pun sudah menghidupkan lampu yang ada di dekat tempat tidur Dito.
“Kau senang, tidak, dengan topi baruku?” tanya Tuan Omongkosong dengan bangga. la memakai topi merah yang tinggi.
“Bagus,” sahut Dito. “Tetapi, ke mana topi bundarmu?”
Tuan Omongkosong mengangkat bahunya.
“Aku memberikannya kepada kambing!”
“Jadi, si kambing sekarang memakai topimu?” tanya Dito.
“Tidak! Topiku dimakan kambing itu!”
Sambil berputar Tuan Omongkosong membuka topi merahnya.
“Dari mana kau mendapat topi baru itu, Tuan Omongkosong?” tanya Dito lagi. Tuan Omongkosong memandangnya dengan tercengang.
“Ya, dari pohon topi, dong!” jawabnya, seakan itu jawaban paling benar sedunia.
“Memangnya topi tumbuh di pohon?” tanya Dito sama tercengangnya. Dito tidak tahu itu.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR