Salah satu jajanan pasar yang paling banyak ditemui ketika berkunjung ke tanah Jawa adalah serabi. Makanan yang terbuat dari tepung beras ini juga bisa didapatkan di berbagai daerah lain di antaranya Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Betawi (Jakarta).
Asal muasal serabi
Meski sangat terkenal di Solo dan sekitarnya, tetapi sebenarnya serabi adalah makanan Sunda. Nama serabi atau surabi sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti ‘besar’. Sejak tahun 1920-an, serabi menjadi jajanan pasar yang cukup terkenal.
Serabi yang masih tradisional umumnya disajikan dengan gula Jawa dan santan. Tetapi, sekarang banyak sekali yang mengembangkan serabi menjadi panganan aneka rasa. Serabi bisa dihidangkan dengan aneka pilihan topping seperti mayonais, ayam, daging, cokelat, dan lain-lain.
Serabi paling terkenal di Solo
Para penjual serabi paling terkenal di kota Solo sejak lama, misalnya serabi Notosuman yang berdiri sejak 1923. Penjualnya lebih dari satu, namun sama-sama berasal dari sebuah daerah di Solo bernama Notokusuman, tetapi disingkat penyebutannya menjadi Notosuman.
Di daerah ini, pembuatan serabi secara tradisional masih dipertahankan dan pengunjung dipersilakan untuk melihat prosesnya. Adonan akan dimasukkan ke dalam wajan, kemudian ditutup serta dimasak dengan arang selama beberapa menit saja.
Juga terdapat di beberapa daerah Pulau Sumatera
Serabi juga diketahui ada di beberapa tempat di Sumatera seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Serabi yang paling diminati di Sumatera adalah serabi dengan topping durian. Selain itu, masyarakat Betawi juga diketahui akrab dengan jajanan yang satu ini.
Wah, ternyata serabi sudah menyebar hingga ke banyak daerah, ya! Serabi dengan topping apa saja yang menjadi favorit teman-teman?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR