Kodok bertanduk ini sangat mirip dengan dedaunan di sekitarnya. Di beberapa daerah, seperti Bengkulu, kodok bertanduk menjadi hewan peliharaan.
Untuk penyamaran
Kodok bertanduk memiliki nama ilmiah Megophrys nasuta (malayan horned toad). Tubuhnya yang berwarna coklat kekuningan, sangat mirip dengan lingkungannya. Jika kodok tersebut tidak bergerak, sangat sulit untuk menemukannya. Bentuk dan warna yang mirip dengan dedaunan merupakan salah satu bentuk penyamaran agar ia dapat menjebak mangsanya.
Kodok bertanduk dapat kita jumpai di dataran rendah. Wilayah tempat tersebarnya berada di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Sumatera.
Bentuknya yang unik
Kodok bertanduk jantan memiliki tubuh lebih kecil dari pada kodok betina. Ujung bibir dan pinggiran mata menonjol dengan bentuk kerucut terlihat seperti ada tiga tanduk. Menurut para ahli, bentuk kodok ini seperti bentuk segitiga, seperti bentuk dedaunan yang berserakan. Karena bentuknya yang mirip dengan dedaunan yang berserakan, kodok bertanduk ini mudah dalam mendapatkan mangsanya. Sebab saat buruan lewat dengan tenang tanpa mengetahui keberadaan kodok, sang kodok akan segera menyergapnya.
Langsung telan
Meski memiliki gerakan yang lamban, kodokbertanduk merupakan hewan yang agresif. Sebagai pemakan daging, mereka dapat memangsa tikus, kodok lain, kadal, dan lainnya. Untuk memakan, mereka langusng menelan utuh mangsanya dengan mulutnya yang lebar serta rahang mereka yang bergigi tajam. Kemudian cairan lambungnya dikeluarkan sedikit demi sedikit untuk mencerna.
Kodok bertanduk adalah hewan amfibi yang sangat kuat. Mereka dapat memakan apa saja mangsa yang ada disekitarnya. Beberapa ekor kodok bertanduk ditemukan mati di alam liar dalam keadaan menelan mangsa lebih besar di mulut mereka.
Penulis | : | Syanne Ayuresta |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR