Baru-baru ini muncul tren bernama bookcrossing di beberapa negara. Salah satunya adalah Indonesia. Tren ini kurang lebih sama dengan postcrossing. Hanya saja, dalam bookcrossing, peserta akan mengirimkan buku kepada orang lain!
Jika teman-teman pernah mengikuti kegiatan postcrossing, begitu pula kira-kira konsep yang diterapkan bookcrossing. Dalam postcrossing, seorang peserta akan meminta alamat peserta lain kemudian mengirimkan kartu pos, nantinya penerima harus memberitahukan ketika sudah menerima kartu pos tersebut, dan boleh juga mengirimkan balasannya.
Dalam bookcrossing, seorang peserta akan ‘meminjamkan’ buku kepada peserta lain. Tetapi, syaratnya adalah peminjam harus bersedia mengirimkan lagi buku tersebut kepada peminjam berikutnya.
Intinya memang bertukar buku agar bisa dibaca oleh banyak orang. Ada juga bentuk lain dari bookcrossing ini, yaitu meninggalkan buku di tempat-tempat umum.
Meninggalkan buku di tempat tertentu
Bukan sembarang tempat, lo, teman-teman! Umumnya peserta bookcrossing memilih tempat yang ramai pengunjung, agar ada yang menemukan buku mereka. Biasanya di dalam buku sudah disisipkan sebuah catatan, bahwa si penemu diharapkan dapat membaca dan menikmati buku tersebut, kemudian meneruskannya kepada orang lain –baik dengan cara memberikannya langsung maupun lagi-lagi meninggalkannya di tempat umum agar dapat ditemukan secara acak.
Meningkatkan minat baca
Secara umum, bookcrossing diharapkan bisa meningkatkan minat baca di segala tingkat usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jenis buku yang dipinjamkan juga bermacam-macam, lo! Dan kegiatan bookcrossing ini sekaligus membantu mereka yang mungkin tidak bisa terlalu sering membeli buku karena terhalang masalah dana, atau sebab-sebab lainnya.
Dengan adanya bookcrossing, membaca buku tentu akan jadi lebih mudah dan menyenangkan, bukan?
Menjadi tren baru di Indonesia
Bookcrossing kemudian menjadi tren di negara-negara barat dan sekarang di Indonesia. Beberapa penggiat bookcrossing di Indonesia sudah mulai rajin ‘meninggalkan’ pinjaman buku di tempat-tempat umum atau pun menawarkan pinjaman buku.
Wuih, semoga dengan adanya kegiatan ini minat baca anak Indonesia bisa terus meningkat dan menjadi lebih baik lagi, ya, teman-teman!
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR