KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
Teman-teman Husin datang ke rumah. Mereka berencana belajar kelompok. “Siang, Paman Kikuk ,” sapa mereka sopan. “Eeeh... kebetulan kalian datang. Ayo, ayo masuk sini,” pekik Paman Kikuk girang.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
“Ada apa, Paman?” selidik Husin. “Aku akan tunjukkan pada kalian keahlianku bermain sirkus,” pamer Paman Kikuk. “Tapi kami mau belajar, Paman...,” protes Husin. “Hisss... Cuma sebentar,” tukas Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
Paman Kikuk bergegas menyiapkan alat-alat bermain sirkusnya. Ada dua buah bola tenis, bola sepak, dua bilah tongkat rotan, dua piring makan, dan trampolin husin.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
“Oke, semua perhatikan permainan sirkus abad ini!” seru Paman Kikuk dengan gaya seorang bintang terkenal. Paman Kikuk memain-mainkan dua bola tenis dengan dua tangannya. “Tepuk tangan, dong!” pintanya.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
“Selanjutnya adalah ilmu meringankan tubuh,” jelas Paman Kikuk. Dia tegakkan dua bilah rotan di atas piring, lalu digunakannya untuk bertumpu. Rotan itu patah dan Paman Kikuk jatuh tepat di atas piring.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
Teman-teman Husin menahan tawa geli melihat wajah Paman Kikuk meringis kesakitan. Husin kelihatan tidak senang pada tingkah pamannya yang konyol. “Maaf, itu kesalahan teknis,” kilah Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
Paman Kikuk segera bangkit mengambil bola sepak lalu naik ke atas trampolin Husin. Dia mainkan bola itu di atas kepalanya sambil melompat-lompat di atas trampolin.
KUSSUSANI
Atraksi Sirkus Paman Kikuk
BRETTT! Trampolin Husin sobek. Paman Kikuk kaget dan tidak dapat menguasai tubuhnya. GEBLUG! Paman Kikuk jatuh terlentang. Teman-teman Husin tak dapat lagi menahan tawa. Husin tampak jengkel. (Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR