Bobo.id - Di lereng Gunung Gamalama, ada dua sumur raksasa yang disebut Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil.
Kedua danau ini terlihat cantik saat pesawat yang kita tumpangi hendak mendarat atau meninggalkan Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate, Maluku Utara.
Menurut legenda setempat, konon danau tersebut dulunya sebuah desa yang dikutuk dan ditenggelamkan ke bumi.
Cerita legenda penduduk setempat, Tolire dulunya desa yang ditenggelamkan
Dari atas, danau ini terlihat seperti sumur raksasa di lereng gunung. Luasnya sekitar 5 hektar. Tebingnya sangat curam. Penduduk setempat menceritakan, kalau danau ini seperti sumur raksasa yang sangat dalam.
Bagi penduduk yang tinggal sekitar danau, Tolire sungguh aneh. Kalau danau, kenapa tebingnya tegak lurus? Kalau kawah, kenapa letaknya tidak di puncak gunung?
Oleh karena masyarakat di sana tidak menemukan jawaban yang memuaskan, muncul beberapa versi cerita tentang terjadinya danau ini.
Pada zaman dahulu, tempat ini adalah sebuah desa. Konon, gara-gara perbuatan tak terpuji seorang penduduk, desa tersebut dikutuk sehingga penduduk dan seluruh isinya amblas ke dalam bumi.
Tempat harta pusaka keraton
Cerita yang lain, konon danau ini dijaga oleh buaya putih. Makluk ini menjaga harta pusaka Kerajaan Ternate yang dibuang ke danau agar tidak dirampas oleh tentara Portugis waktu itu.
Secara ilmiah, danau ini adalah corong magma
Tetapi, benarkah Danau Tolire berasal dari desa yang dikutuk? Kalau kita mempelajari ilmu bumi (geografi), kita akan menemukan fakta tentang bentuk sumur raksasa seperti ini dan penyebabnya.
Menurut referensi, Danau Tolire merupakan jenis "maar" atau corong magma. Corong itu terbentuk akibat letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1775.
Prosesnya, saat magma naik ke kawah di puncak Gunung Gamalama, energi tekanan uap panas dan gas dari magma berhasil menerobos dan melubangi lapisan tubuh gunung, lalu jebol ke permukaan.
Secara teori, lubang atau corong magma ini aslinya sangat dalam atau panjang hingga mendekati magma. Namun, karena material dinding perut bumi runtuh, maka corong itu lama-lama tertutup material sehingga menjadi dangkal.
Sumur raksasa itu lantas terisi air hujan dan rembesan air dari lereng gunung sehingga membentuk danau. Danau Tolire Besar terletak di atas, sedngkan Danau Tolire Kecil berada di bawahnya.
Waktu itu 1300 orang meninggal
Menurut catatan sejarah gunung berapi di Indonesia, letusan Gunung Gamalama pada tahun 1775 menimbulkan bencana yang luar biasa.
Banyak desa luluh lantak tertimbun semburan abu dan tercatat 1300 orang meninggal dunia.
Aliran lava pijar yang meleleh dari puncak kawah ke laut meninggalkan jejak berupa hamparan batu lava yang dikenal sebagai kawasan batu angus.
Foto: Rio Manadona
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR