Jika libur telah tiba, kamu bisa jalan-jalan ke daerah Jawa Tengah dan mengunjungi Bukit Rhema yang ada di kawasan perbukitan sebelah barat Candi Borobudur.
Ada yang menarik dari Bukit Rhema ini, yaitu terdapatnya sebuah gereja yang ukup unik. Bentuk gereja ini menyerupai ayam yang sedang duduk di atas tanah dengan mahkota di kepalanya. Karena bentuknya seperti itu maka orang-orang sering menyebutnya Gereja Ayam.
Orang-orang yang datang ke sana pun merasa penasaran ingin melihat kondisi bangunan ini secara langsung.
Dari berbagai jenis informasi yang beredar di masyarakat, ternyata inilah 5 fakta yang sesungguhnya seputar Gereja Ayam yang terkenal ini.
1. Tidak selesai dibangun
Pada sekitar tahun 1990-an, seorang laki-laki bernama Daniel Alamsjah membeli tanah seluas 3000 meter persegi dan mulai membangun Gereja Ayam tersebut.
Tetapi ternyata pembangunan Gereja Ayam tidak pernah selesai dibangun karena kekurangan biaya serta adanya ketidaksetujuan masyarakat setempat atas dibangunnya gereja tersebut.
Sejak tahun 2000 tempat itu menjadi terbengkalai dan tidak terurus sama sekali. Tetapi saat ini, bagian dalam bangunan Gereja Ayam telah direnovasi sehingga menjadi sedikit lebih rapi dan bagus.
2. Ternyata bukan gereja
Banyak yang beranggapan bahwa bangunan yang bernama Gereja Ayam tersebut adalah benar-benar gereja, tempat ibadah umat Kristiani. Mungkin ini dikarenakan Daniel, si pembuat Gereja Ayam adalah seorang pemeluk agama Kristen.
Padahal yang sebenarnya adalah bangunan ini dibuat untuk tempat ibadah oleh siapa saja dan agama apa saja. Jadi siapa pun bebas menggunakannya, bukan hanya yang beragama Kristen saja.
Gereja Ayam sempat digunakan sebagai tempat ibadah oleh beberapa agama seperti Buddha, Islam, dan Kristen. Selain pernah digunakan sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga pernah menjadi tempat rehabilitasi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, pecandu narkoba, dan orang mengalami gangguan jiwa.
3. Bukan ayam, tapi merpati
Kebanyakan orang melihat bangunan ini mirip seperti ayam, tetapi ternyata Daniel sendiri mengatakan bahwa yang dia bangun itu meniru bentuk burung merpati.
Ide membuat bangunan ini berawal dari adanya jawaban doa yang semalaman dilakukan Daniel di atas bukit tersebut.
Daniel merasa bahwa Tuhan meminta dirinya untuk membangun sebuah bangunan berbentuk burung merpati yang akan dijadikan sebagai rumah doa bagi segala bangsa serta untuk digunakan oleh agama apa saja.
Meskipun bangunan ini bukanlah gereja ataupun bangunan yang berbentuk ayam, tetapi karena sudah melekat di hati maka masyarakat tetap menyebutnya dengan nama Gereja Ayam.
4. Punya banyak nama
Gereja Ayam tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Indonesia saja, wisatawan yang datang dari luar Indonesia atau turis asing pun sangat tertarik melihat bangunan ini. Biasanya turis asing yang sedang berlibur mengunjungi Borobudur, mereka juga akan mengunjungi Punthuk Setumbuk.
Punthuk Setumbuk merupakan tempat wisata yang berada di daerah Magelang dan letaknya tidak jauh dari Borobudur. Di tempat itu kita bisa menikmati keindahan matahari terbit dan dari Punthu Setumbuk ini jugalah Gereja Ayam dapat dilihat dengan jelas. Sehingga membuat turis asing tersebut merasa penasaran ingin mengunjunginya juga.
Dari banyaknya wisatawan yang datang ke Gereja Ayam, maka banyak jugalah sebutan dan nama untuk bangunan ini. Beberapa nama tersebut antara lain Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove, dan Pigeon Hill.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR