Suku Betawi punya tiga rumah adat, yakni Rumah Gudang, Rumah Joglo, dan Rumah Kebaya. Meski memiliki tiga rumah adat, Rumah Kebaya adalah rumah adat yang tercatat secara resmi. Rumah Kebaya melambangkan penduduk Jakarta yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
Mirip lipatan kebaya!
Rumah Kebaya mempunyai beberapa pasang atap. Apabila dilihat dari samping, atap rumah itu akan terlihat berlipat-lipat, seperti lipatan kebaya. Oiya, jika dilihat dari sudut lain, arsitekturnya akan terlihat seperti monas yang terpotong bagian tugunya.
Beberapa ruang
Sama seperti rumah pada umumnya, Rumah Kebaya juga mempunyai beberapa ruang, seperti:
1. Teras depan, ruangan yang diisi kursi kayu ini biasanya digunakan untuk menerima tamu atau bersantai oleh anggota keluarga.
2. Kamar tamu (Paseban), ruangan ini biasanya dipagari dengan pintu masuk di tenganya. Pintu dengan tinggi 80cm itu biasanya diberi ukiran. Lalu, tepi atapnya diberi renda, seperti kebaya. Oiya, Paseban juga berfungsi sebagai ruang ibadah, lo.
3. Pangkeng, ini adalah ruang keluarga yang dipisahkan oleh dinding-dinding kamar.
4. Ruang tidur
5. Dapur, ruangan ini berada di paling belakang. Oiya, orang Betawi mengenal dapur dengan sebutan Srondoyan.
Oiya, dari segi sifat, rumah ini dibedakan menjadi dua bagian, yakni bagian depan bersifat semi publik sehingga setiap orang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah tersebut. Sementara, bagian belakang bersifat pribadi sehingga hanya boleh dilihat oleh orang terdekat dan pemilik rumah saja.
Pada saat-saat tertentu, Rumah Kebaya sering digunakan untuk mengadakan acara selamatan atau hajatan khas Betawi.
(Willa/Desy/Ervina) Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR