“Padahal kan itu roti isi yang Sisil buat sendiri Yu. Sisil sedih sekali,” tambah Sisil dengan mata berkaca-kaca. Ayu pun ikut sedih melihat Sisil. Ia mengusap pundak Sisil dan berkata,”Kita tanya teman-teman yuk Sil.”
Ayu maju ke depan kelas dan berkata,”Teman-teman, apa ada yang melihat roti isi Sisil?”
“Rotinya di kotak persegi panjang warna merah muda,” kata Sisil menambahkan.
Semua anak kelas 4 tidak ada yang menjawab, beberapa menggeleng tidak tahu.
“Sisil, apa mungkin ketinggalan di rumah?’ tanya Radit.
“Tidak ketinggalan. Tadi pagi Ibu yang masukkan ke dalam tas saat mau masuk ke gerbang sekolah. Sisil ingat,” jawab Sisil.
Tidak ada satu pun siswa kelas empat yang tahu kemana hilangnya bekal roti isi milik Sisil.
Bel tanda pulang berbunyi. Sisil dan Ayu masih penasaran kemana hilangnya roti isi Sisil.
“Sisil masih sedih ya?” tanya Ayu.
“Iya Yu, selain roti itu sudah Sisil buat sendiri, kotak merah mudanya itu hadiah ulang tahun dari Nenek,” jawab Sisil.
Mereka masih berdiri di halaman sekolah. Tiba-tiba terdengar ada suara.
“Sisil… Sisil…. Aku temukan kotak bekalmu,” Bayu berlari menghampiri Ayu dan Sisil.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR