Pernah makan bento? Bent? atau o-bent? adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain. Kebiasaan ini mulai menyebar ke berbagai penjuru negara, termasuk Indonesia. Bagaimana ya sejarahnya?
Sejarah
Pada zaman Edo di tahun 1600-1800, kebudayaan bento semakin meluas dikalangan rakyat Jepang. Saat itu, orang Jepang akan membawa bekal praktis atau bento ketika bepergian. Uniknya, bento ini diletakkan di pinggang atau disebut koshikobento. Ada juga istilah makunouchi bento, yaitu bento yang dibawa sebagai bekal menonton pertunjukkan noh dan kabuki kemudian dimakan pada waktu maku atau pergantian layar panggung. Lambat laun, bento pun popular di kalangan pelajar yang suka membawanya ke sekolah.
Sempat dilarang
Saat Perang Dunia I terjadi kebiasaan membawa bento ke sekolah menjadi hal yang diarang karena dianggap menimbulkan kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin. Namun, bento kembali populer ditahun 1980an. Sejak itu juga banyak toko yang menjual bento.
Isi bento
Dahulu, bento sering diisi dengan onigiri atau nasi kepal, tetapi saat ini isinya sudah sangat variatif. Bento juga mulai dikreasikan dengan dihias menggunakan sosis dan nori. Di rumah-rumah pun, mulai ada berbagai kreasi bento, terutama untuk bekal ke sekolah.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR