“Di Rumah Sakit Sentosa, dekat dari sini. Tapi, biasanya kalau jam segini, Radit dan Ibunya akan datang untuk menyiapkan makan siang dan dibawa ke rumah sakit. Tunggu saja,” kata Ibu itu.
“Wah iya, akan kami tunggu, terima kasih ya Bu,” kata Raras.
Bayu, Raras, dan Ayu memutuskan menunggu di depan rumah Radit. Tak lama kemudian, memang benar kalau Radit dan ibunya datang. Radit pu kaget melihat tiga temannya menunggu di serambi rumah.
“Radiiit..” sapa Ayu.
“Loh kok kalian bisa di sini?” tanya Radit.
“Iya, kami khawatir karena kamu sudah tidak masuk tiga hari tanpa keterangan,” kata Raras.
“Aku dengar kalau Ayah kamu sakit ya Dit? Kami berdoa semoga Ayah Radit cepat sembuh yah,” kata Bayu.
“Terima kasih ya teman-teman. Iya betul, Ayah sedang dirawat karena gangguan paru-paru. Hmmm, kata dokter itu karena Ayah sering merokok. Padahal aku sering bilang pada Ayah bahwa itu berbahaya, tapi ternyata Ayah sudah sakit begini,” kata Radit.
“Radit jangan sedih ya. Semoga Ayah segera sembuh dan berhenti merokok. Lalu, Radit bisa masuk sekolah lagi,” kata Ayu.
“Amiiin, terima kasih teman-teman. Aku minta maaf kalau aku dan ibu harus kembali ke rumah sakit lagi untuk menemani Ayah. Aku titip pesan untuk Bu Santi yah tentang ini,” kata Radit.
“Siap Radit, akan kami sampaikan,” kata Raras.
Mereka pun berjalan bersama, Radit dan Ibunya kembali ke rumah sakit, sedangkan Bayu, Raras, dan Ayu berjalan ke rumah masing-masing. Ternyata inilah alasan Radit tak masuk sekolah.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR