Hari minggu pagi, Bibi Ndari mengajak Paman Kikuk , Husin , dan Asta piknik ke daerah pegunungan. Sayangnya, jalanan menuju ke sana sangat macet. Setiap akhir pekan, daerah itu memang ramai dikunjungi wisatawan.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
“Kita cari jalan alternatif pakai GPS saja!” usul Husin sambil mengaktifkan alat penunjuk jalan yang canggih itu. “Setuju! ” sahut Bibi Ndari. “100 meter ke depan belok kiri!” terdengar perintah dari GPS. Mulanya Paman Kikuk ragu, tetapi akhirnya dia mengikuti petunjuk itu.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
Mobil berbelok ke jalan desa yang sepi. Jalanan itu rusak dan berlubang-lubang. “Huuu, GPS-nya enggak kasih bilang, sih, kalau jalanannya rusak!” keluh Paman Kikuk. “Sudah, coba jalan terus sesuai petunjuk!” sahut Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
Tiba-tiba, melintas segerombolan domba. Domba-domba itu berjalan sangat pelan. “Huh, GPS enggak bilang kalau jalanan ini penuh domba!” keluh Paman Kikuk lagi. “Sabar, Paman… anggap saja kita bertualang!” hibur Husin.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
“Belok ke kanan!” perintah alat itu lagi. “Huh cerewet, bagaimana mau belok kalau terjebak begini?” Paman Kikuk marah-marah pada GPS. Dia mematikan alat itu. “Kenapa dimatikan? Bagaimana kalau kita nyasar?” protes Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
Setelah rombongan domba pergi, Paman Kikuk malah membelokkan mobilnya ke kiri. “Bukankah petunjuknya ke kanan?” tanya Bibi Ndari. “Aku tak percaya alat itu, aku lebih percaya perasaanku!” kilah Paman Kikuk. “Terserah kaulah!” Bibi Ndari kesal.
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
Mereka sampai di jalanan menurun yang tajam. “Yakin jalannya betul, Paman?” tanya Husin cemas. “Tentu dong, perasaanku mengatakan begitu!” jawab Paman Kikuk. Tetapi, ups… dia tak memperhatikan apa yang ada di depannya!
KUSSUSANI
Tak Percaya GPS
Byurrr! Blub bleb… Mobil masuk ke kubangan lumpur. “Nah, kau lihat sendiri akibatnya kalau mengikuti kata hatimu itu! Sudah dibilang belok ke kanan, malah ke kiri!” Sekarang, giliran Bibi Ndari marah-marah. Hi hi hi… Paman Kikuk tak berkutik dibuatnya. (Cerita : Dwi Pujiastuti/Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
KOMENTAR