KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
“Aku yakin, liburan kita kali ini akan menjadi petualangan seru, Sin. Bayangkan, kita akan ke desa suku Baduy. Suku yang masih saaangat tradisional,” ujar Paman Kikuk . “Mudah-mudahan, Paman,” balas Husin .
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
“Perjalanan kita lumayan berat, Sin. Kamu harus siapkan fisik dan mental, ya,” nasihat Paman Kikuk kepada Husin. Mereka berdua pergi naik kereta api jurusan Rangkas Bitung. Kereta itu begitu sesak oleh penumpang.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
Karena begitu sesak, Paman Kikuk dan Husin sampai tak dapat bergerak sepanjang perjalanan. Begitu turun, Paman Kikuk langsung ambruk karena terlalu lama menyandang tas punggung yang berat.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
“Paman, gitu saja sudah KO. Gimana nanti kalau sampai Baduy? Hi hi hi...,” ledek Husin. “Hhh... siapa bilang aku KO? Aku hanya ingin meluruskan punggung, kok,” kilah Paman Kikuk sewot.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
Perjalanan mereka lanjutkan dengan menumpang angkutan desa jurusan Desa Ciboleger. Mobil elf yang mereka tumpangi juga cukup sesak. Sebagian penumpangnya adalah orang Baduy luar.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
“Jalanan ke Ciboleger berliku-liku dan naik turun, lo. Jangan sampai mabuk, ya. Jadilah petualangan sejati seperti pamanmu ini,” sumbar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
Mobil yang penuh sesak itu melaju kencang. Sopirnya sangat tangkas membelokkan mobilnya di tikungan-tikungan tajam. Penumpang terguncang-guncang ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy I
Begitu turun dari mobil, Paman Kikuk buru-buru melempar tas punggungnya dan berlari menjauh dari mobil. Rupanya dia mabuk berat. “Wah, petualang kita KO, nih,” ledek Husin. (Cerita : Joko /Ilustrasi: Sabariman R.)
(bersambung)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR