Seorang lelaki menghampiri Paman Kikuk dan Husin yang baru turun dari angkutan desa. “Bagaimana perjalanannya? Asyik?” sapa lelaki itu ramah. “Eh, Pak Sarpin. Iya, asyik,” balas Paman Kikuk dengan suara lirih.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
“Mari, kita istirahat dulu di warung sana,” ajak Pak Sarpin, orang Baduy kenalan Paman Kikuk. Mereka bertiga kemudian duduk menikmati teh panas dan menyantap pisang goreng hangat.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
Perjalanan ke desa Baduy pun di mulai. Paman Kikuk dan Husin berjalan mengikuti Pak Sarpin. Ada beberapa anak Baduy berjalan bersama mereka. Semua memikul barang-barang yang tampaknya berat.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
“Eh, anak-anak, sini, biar Paman bantu bawain. Kalian masih kecil mana kuat bawa barang sebanyak ini. Paman ini, dulu jago mendaki gunung, lo,” pamer Paman Kikuk. “Mulai, deh...,” ledek Husin.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
Paman Kikuk langsung mengambil alih pikulan dari anak Baduy yang paling kecil. Mereka lalu berjalan menyusuri jalanan setapak. Paman Kikuk berjalan seolah-olah dia adalah tentara yang memanggul senapan.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
Untuk sampai ke Baduy, mereka harus menyusuri jalanan setapak yang naik turun bukit dan licin. Beberapa kali Paman Kikuk terpeleset. Tetapi, dia buru-buru bangkit dan berjalan sambil bergaya jagoan.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
Napas Paman Kikuk terdengar ngos-ngosan. Begitu terpeleset dan jatuh, Paman Kikuk tak bangkit lagi. Dia terduduk lunglai. “Aduuuh... pusing... mual...,” keluh Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy II
“Sini, Paman, saya bantu,” kata anak Baduy yang paling kecil. Anak itu mengambil pikulan dari tangan Paman Kikuk sekaligus memanggul tas Paman Kikuk. “Wah, pendaki jagoan kita KO lagi, deh...,” ledek Husin.
(Cerita:Joko/Ilustrasi: Sabariman R)
KOMENTAR