KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Ini hari terakhir Paman Kikuk di Baduy. “Maaf, ya, Pak, kalau selama ini ada tingkah laku kami yang kurang sopan,” pinta Paman Kikuk. “Sama-sama,” balas Pak Sarpin.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Paman Kikuk dan Husin turun dari Kampung Balingbing diantar oleh Mulyono, putra pertama Pak Sarpin. Waktu itu gerimis. Jalanan agak licin. Mereka bertiga melangkah dengan hati-hati agar tidak terpeleset.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Ketika melewati ladang, Paman Kikuk mendadak mendapat ide. Dia mengambil pelepah pohon jambe. “Aku akan bikin perjalanan ini jadi ekspres. Mau ikutan?” ujar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
“Paman... please , deh...,” keluh Husin. “Enggak mau, ya, sudah. Aku duluan, ya. Daaah...!” kata Paman Kikuk. Dia duduk di atas pelepah jambe dan meluncur turun melewati jalanan yang berlumpur.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
“Ciaaa...! Uhuiii...!” pekik Paman Kikuk girang. Dia meluncur semakin cepat. Paman Kikuk berusaha menghindari batu-batu yang dipasang sebagai pijakan. Sayang, usahanya tak selalu berhasil.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Beberapa kali Paman Kikuk terpaksa terguncang-guncang karena melewati batu-batu. Isi ranselnya berantakan keluar. Paman Kikuk tak dapat lagi mengendalikan diri dan.... Krosak!
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Paman Kikuk tersangkut di atas pohon pisang. Lalu, blug! Glubug-glubug-glubug... cprooot! Pohon pisang itu patah. Paman Kikuk jatuh terguling-guling dan mendarat dengan indah dalam kubangan lumpur.
KUSSUSANI
Petualangan di Suku Baduy IV
Husin dan Mulyono turun sambil memunguti barang Paman Kikuk yang tercecer dari ransel. “Wow, benar-benar perjalanan ekspres, Paman. Sayang, aku enggak sempat merekamnya,” goda Husin. (Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR