Sebuah kapal mewah yang baru berlayar empat hari menabrak gunung es di Samudera Atlantik Utara. Benturan itu mengakibatkan lambung kapal robek, lalu patah menjadi dua. Tragedi yang mengguncang dunia itu terjadi pada 14 April 1912.
Kapal mewah dunia
Memasuki tahun 1900 an, banyak orang kaya dunia ingin berlibur dengan kapal mewah. Kapal pesiar Lusitania dan Mauretania yang mulai berlayar pada tahun 1906 menjadi favorit wisatawan kala itu.
Ingin mengikuti jejak kapal pesiar Lusitania dan Mauritania yang menjadi impian para jutawan dunia, maka pada tahun 1909 dibangunlah kapal super mewah Titanic.
Titanic dirancang menjadi kapal super mewah untuk menyaingi pendahulunya. Kapal ini dilengkapi kamar mewah, kolam renang, pemandian khas Turki, ruang olahraga, restaurant, ruang teater, perpustakaan, dan lainnya.
Memulai pelayaran perdana 10 April 1912
Titanic dibuat selama tiga tahun. Selama masa pembangunan, berita-berita tentang fasilitas mewah Titanic muncul di berbagai koran. Ribuan jutawan Eropa dan Amerika berebut mendaftar sebagai penumpang untuk pelayaran perdana.
Setelah dinantikan selama tiga tahun, pada 31 Maret 1912, kapal super mewah itu pun diresmikan. Tanggal 2 April 2012, Titanic melakukan uji pelayaran.
Setelah beberapa hari melakukan persiapan, akhirnya pada 10 April 1912, kapal super mewah itu melakukan pelayaran perdana dengan mengangkut 1.224 orang.
Lego jangkar dari pelabuhan Southamton, Inggris
Kapal Titanic yang dinahkodai oleh Kapten Edward John Smith ini bertolak dari Pelabuhan Southamton, Inggris, dan akan menuju New York, Amerika Serikat.
Empat jam setelah meninggalkan Southampton, Titanic tiba di Cherbourg untuk menjemput 274 penumpang, setelah itu berangkat lagi menuju Queenstown.
Jam 11.30, hari Kamis 11 April, Titanic tiba di Pelabuhan Cork di Irlandia selatan untuk menjemput 120 penumpang. Setelah itu, Titanic melanjutkan perjalanan ke barat, melintasi Samudera Atlantik Utara menuju New York.
Gunung-gunung es di Samudera Atlantik Utara
Samudera Atlantik Utara merupakan samudera yang dingin karena berhadapan langsung dengan kawasan kutub utara Greenland.
Samudera ini juga sering dilewati gunung es yang mengambang berbulan-bulan di atas samudera. Pada bulan Mei dan Juni, gunung-gunung es yang mengambang di Atlantik Utara cukup banyak sehingga kadang mengganggu rute kapal.
Menurut penelitian, pada bulan Mei-Juni, jumlah gunung es di Samudera Atlantik Utara bisa mencapai dua ribu lebih. Besarnya gunung es ini rata-rata 500 meter persegi.
Peringatan tanda bahaya adanya gunung es
Empat hari berlayar di Samudera Atlantik Utara, kapal mewah Titanic telah menempuh ribuan kilometer.
14 April 1912. Hari itu, penumpang memulai harinya di kapal dengan menikmati sarapan dengan menu mewah. Dari jendela restaurant, laut tampak cerah dan normal seperti biasa.
Di ruang kemudi, Kapten Edward John Smith terus mengontrol jalannya kapal. Laju kapal dalam kondisi kecepatan penuh karena kapal tengah berada di lautan dalam.
Jam 09.00, petugas di bagian radio menerima informasi dari Kapal Caronia adanya gunung es raksasa yang harus diwaspadai di arah depan.
Kapal Titanic terus berlayar kencang karena di depan cuaca cerah dan tidak terlihat gunung es.
Jam 13.35, Titanic menerima informasi lagi adanya gunung es raksasa yang mengambang di Atlantik Utara dari Kapal Baltic dan sebuah kapal Yunani.
Setelah menerima pesan itu, Kapten Smith mengubah arah Titanic ke selatan.
Baca ini juga yuk: Museum Titanic, Berbentuk Kapal Titanic
Jam 13.42, Titanic kembali menerima informasi dari kapal kargo SS America adanya gunung es raksasa di depannya.
Namun, Titanic terus melaju seperti biasa, karena operator radio tidak menyampaikan hal itu kepada kapten kapal.
Jam 19.30, saat para penumpang sedang menikmati makan malam yang mewah, kapal kargo California mengingatkan adanya tiga gunung es di arah depan.
Jam 21.40, saat para penumpang sedang menikmati hiburan malam yang meriah, operator radio kembali menerima peringatan dari kapal Mesaba untuk waspada karena adanya banyak gunung es di arah depan.
Menabrak gunung es
Jam 22.30, saat penumpang sedang menikmati hiburan tengah malam yang lebih meriah, opartor radio kembali menerima informasi serius dari kapal kargo California. Kapal Titanic diminta untuk berhenti sebab ada gunung es raksasa di depannya.
Namun, operator Titanic malah marah-marah karena dianggap mengganggu.
Akibat pesan penting tersebut tidak ditanggapi dan disampaikan kepada kapten kapal, maka sejam kemudian, pada jam 23.40 menjelang tengah malam, Titanic yang tengah melaju kencang itu menabrak gunung es raksasa, sehingga mengakibatkan lambung kapal robek dan menyebabkan air masuk ke dalam kapal.
Dua jam empat puluh menit kemudian, tepatnya pada jam 02.20 lambung kapal patah menjadi dua, sehingga kapal mewah Titanic itu tenggelam di dasar samudera.
Ratusan orang berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci. Namun, lebih dari 1500 orang tidak bisa diselamatkan karena terjebak di dalam kapal, dan sebagian lagi meninggal karena kedinginan di tengah laut.
Penyebab Titanic tenggelam
Konon, kapal pesiar mewah Titanic merupakan kapal canggih yang dilengkapi dengan peralatan anti tenggelam. Namun, kenyataannya kapal canggih ini tenggelam setelah berlayar selama empat hari.
Tenggelamnya Titanic disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Petugas kapal mengabaikan peringatan tandaa bahaya dari kapal lain.
2. Petugas kapal tidak menyampaikan infomasi penting kepada kapten kapal, sebagai pengambil keputusan untuk berhenti atau mengubah arah.
3. Petugas kapal tidak berpengalaman mengatasi kondisi darurat, sehingga pintu darurat yang mencegah air masuk ke dalam kapal tidak berfungsi cepat. Selain itu sekoci penyelamat tidak dimanfaatkan maksimal.
4. Baik petugas maupun penumpang terlalu percaya dengan kecanggihan kapal baru yang mustahil tenggelam, sehingga mereka tidak siap dalam kondisi darurat.
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR