Paman Kikuk dan Husin hendak membeli mebel di toko. “Paman, lihat kursi ini. Bagus, Paman,” tunjuk Husin. “Ah, mahal!” tukas Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Maunya Murah
“Ini, Paman! Cocok buat bersantai di ruang tengah,” tunjuk Husin lagi. “Mahal, tau!” tukas Paman Kikuk lagi. Husin mengangkat bahu.
KUSSUSANI
Maunya Murah
“Naaah...! Ini, nih! Baru yahud!,” seru Paman Kikuk. “Itu, Paman? Apa enggak salah?” protes Husin. “Ini kursi modern, Sin. Murah lagi,” kilah Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Maunya Murah
“Lihat, kita bisa berolah raga dengan kursi ini,” pamer Paman Kikuk. Paman Kikuk lalu memantul-mantulkan diri di atas kursi elastis itu.
KUSSUSANI
Maunya Murah
Toing, toing, toing! Paman Kikuk girang sekali. Dia memantulkan diri semakin kuat. “Pak, ehem, maaf... sebaiknya Bapak ja...”
KUSSUSANI
Maunya Murah
Belum selesai penjaga toko bicara, TOING! WUUT! Paman Kikuk lepas kendali. Dia terlontar ke atas kursi goyang.
KUSSUSANI
Maunya Murah
Kursi goyang itu sampai terbalik tertabrak tubuh Paman Kikuk. Paman Kikuk terlontar lagi dan memantul di atas sofa yang dipasangi per kuat.
KUSSUSANI
Maunya Murah
Paman Kikuk kembali melayang dan jatuh tepat di atas tumpukan guci antik. PRAAANG! “Silakan Anda bayar semua ini ke kasir, Pak,” tuntut penjaga toko. (Cerita: Joko SP/ Ilustrasi: Sabariman)
KOMENTAR