Dalam kurun waktu satu bulan, terdapat dua kali peristiwa terdamparnya paus di Maluku. Paus adalah mamalia laut yang bisa mencapai ukuran sangat besar, bahkan bisa disebut raksasa laut.
10 Mei 2017
Warga menemukan paus mengambang dan terdampar di tepi laut Dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku.
Bangkai paus itu pertama kali ditemukan sejumlah warga yang hendak pergi ke pantai. Panjang paus itu mencapai 22 meter dan lebar 4 meter. Warga juga menemukan taring sepanjang 4 meter di bangkai paus tersebut. Diperkirakan paus tersebut sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan.
29 Mei 2017
Berselang dua minggu setelah penemuan pertama, bangkai seekor paus kembali ditemukan warga terdampar di perairan Desa Soleh, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku. Paus itu memiliki ukuran panjang 23 meter dan lebar 5 meter. Diperkirakan, paus itu baru mati sekitar dua jam sebelum ditemukan karena hari sebelumnya warga sempat melihat ada paus berkeliaran.
Kenapa paus bisa terdampar?
Ada beberapa alasan mengapa paus sering terdampar.
Pertama, ada pergantian pertukaran massa air laut. Di mana unsur makro di endapan dasar laut naik, dan menyebabkan kematian paus.
Kedua, hilangnya rantai makanan dan ceceran minyak yang menghambat sinar matahari masuk ke perairan juga bisa menyebabkan kematian paus.
Maka dari itu kita harus menjaga lingkungan sebaik-baiknya karena kerusakan yang disebabkan manusia, seperti pencemaran air, bisa menyebabkan bahaya bagi paus.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR