“Bagaimana Kadek, sudah mengerti?” tanya Bu Guru lagi.
Aku pun mengangguk dan tersenyum.
“Kakak itu hebat. Dia berani bertanggung jawab untuk adiknya. Kakak juga bisa jadi guru untuk adiknya,” tambah Bu Guru.
“Sudah siap menjadi kakak yang hebat?”
“Sudah Buuuu….” Jawab anak-anak bersemangat, termasuk aku. Sekarang aku sudah siap jadi kakak dan tidak sabar menunggu adikku lahir.
Seminggu kemudian adikku lahir. Aku membantu Ibu dan Bapak membersihkan rumah untuk menyambut adik. Waaah, adik kecilku sangat lucu, dia perempuan yang cantik sekali, mirip Ibu. Aku sangat ingin menggendongnya, tapi belum bisa. Jadi, aku mengajaknya bermain dengan banyka mainan yang kami punya, mainanku dulu.
Aku senang sekali punya adik yang lucu. Aku siap jadi kakak yang hebat untuk adikku yang cantik. Semoga aku dan adikku bisa membuat Ibu dan Bapak bahagia. Aku membayangkan saat ia sudah lebih besar, kami bisa bermain ke taman dan belajar bersama. Pasti menyenangkan.
Cerita oleh Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR