Ada yang takut kegelapan, takut ketinggian, takut keramaian, hingga takut ditertawakan atau gelotofobia.
Tidak bisa membedakan tawa
Bagi orang yang tidak menderita gelotofobia, tawa seseorang itu beragam. Ada tawa gurauan, tawa ejakan, hingga tawa ramah. Tetapi, orang yang memiliki gelotofobia tidak bisa membedakan hal itu. Bagi mereka, semua tawa adalah tawa itu jahat. Oiya, orang yang memiliki gelotofobia biasanya menganggap semua tawa ditujukan kepada mereka.
Intimidasi
Gelotofobia bisa disebabkan oleh intimidasi secara terus menerus dari seseorang atau keluarga. Jika sudah terkena gelotofobia, orang tersebut bisa terkena dampak negatif, seperti stres, gemetar, hingga marah secara tak terkendali.
Menurut psikologi bernama Pak Willibard Ruch, salah satu pasiennya ada yang memiliki Gelotofobia. Saat naik bus, pasien beliau akan duduk di kursi paling belakang. Jika kursi belakang tidak ada yang kosong, maka ia akan menunggu bus berikutnya.
Menurut Pak Willibard Ruch, pasiennya selalu menganggap orang yang duduk di belakangnya menertawakannya. Hal itulah yang membuat pasiennya tidak mau duduk di kursi lain, selain di kursi belakang.
Hmm... kasihan sekali, ya, Teman-teman dengan gelotofobia. Semoga ketakutan mereka bisa berkurang secara perlahan.
Foto: interfax.by
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR