Sudah berkali-kali Boni keluar masuk toilet. Ia memegang perutnya dengan wajah meringis kesakitan. Boni segera mengoleskan minyak kayu putih pada perutnya. “Semoga nanti malam sudah sembuh. Kan harus belajar buat ulangan besok,” kata Boni pada dirinya sendiri.
Malam tiba. Boni masih meringis kesakitan.
“Gimana Bon perutnya?” tanya Ibu.
“Huhu masih sakit Bu,” jawab Boni.
“Kenapa ya? Kata kamu tadi nggak makan aneh-aneh di sekolah,” kata Ibu penasaran.
“Hmm… sebenarnya Bu …” Boni ragu melanjutkan.
“Sebenarnya apa Bon?” tanya Ibu.
Boni pun menceritakan bahwa siang tadi ia makan es serut di depan sekolah, lalu membeli cemilan dan menumpahkan banyak saos.
“Enak Bon?” tanya Ibu.
“Enak sih Bu, tapi …” kata Boni. “Bikin sakit perut,” jawab Boni.
“Nah itu… seperti yang Ibu sering bilang. Jangan jajan sembarangan. Bahaya!” kata Ibu.
Boni hanya mengangguk dan masih memegangi perutnya yang sakit. Ia tak mau lagi merasakan sakit perut seperti ini. Sudah minum obat dari Ibu, tapi tetap sakit perut.
Boni berusaha duduk dan belajar karena besok ulangan matematika. Namun, tidak bertahan lama, ia tak bisa konsentrasi belajar dengan perut yang sakit. “Yasudah, besok aku harus bangun pagi-pagi untuk belajar. Semoga sakitnya hilang,” kata Boni.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR