Beberapa waktu lalu, Nirmala dan Oki datang ke Kutub Utara. Kini, giliran Blizzard dan Kroctus yang berkunjung ke Negeri Dongeng . Sayangnya, udara di Negeri Dongeng sedang panas.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
“Ugh, kepalaku seperti terbakar rasanya!” keluh Blizzard, membuka topinya. Sementara Kroctus sudah membuka bajunya, “Tubuhku seperti mendidih rasanya!” keluhnya.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
Untunglah pelayan segera datang. Ia menyuguhkan es campur dengan batu-batu es. “Segaaar!” ujar mereka tak sabar ingin mencicip. Saat melihat batu-batu es, Nirmala mendapat akal.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
Ia berlari ke dapur menemui Pak Dobleh dan menceritakan rencananya. “Wah, kasihan ya, Blizzard dan Kroctus! Kalau begitu, ambillah es di gudang pendingin!” ujar Pak Dobleh.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
Di gudang pendingin, terdapat banyak balok es. “Hmm, cukup untuk rencanaku!” gumam Nirmala. Ia meminta bantuan para pelayan pria untuk menarik es-es itu keluar gudang.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
Nirmala lalu mengayunkan tongkatnya, “Sim salabim!” Wow! Balok-balok es itu bertumpuk sendiri membentuk rumah iglo. Nirmala juga menyulap agar es itu tidak mencair.
KUSSUSANI
Tamu Kepanasan
“Wah, seperti rumah iglo mainanku di Kutub Utara!” seru Blizzard riang. Ia dan Kroctus segera masuk ke rumah itu. “Kita makan siang di sini saja, ya!” usul Kroctus. Nirmala dan Oki setuju saja. Tapi… mereka terpaksa harus memakai baju hangat. Begitu juga dengan pelayan-pelayan yang mengantar makanan. Sebab, brrr… dingin sekali! (Cerita: Vanda Parengkuan/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
10 Ciri Utama Cerita Pendek, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR