Tika-Tika mengantar sekeranjang stroberi kuning hasil kebunnya. "Ini stroberi ajaib yang enak sekali. Hanya boleh makan satu buah sehari." pesan Tika-Tika sebelum pulang.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
Ketika melewati dapur, Oki dan Felip melihat keranjang itu. "Eh, ada buah aneh!" seru Felip. "Stroberi kuning?" Oki melihat takjub.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
Tanpa bertanya dulu, kedua kurcaci itu melahapnya. "Hmm, rasanya aneh tapi enak sekali." Nyam nyam nyam... Wah isi keranjang hampir habis.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
"Hah! Ada pencuri stroberi kuning!" Pak Dobleh mendelik terkejut. Oki dan Felip cepat-cepat meletakkan dua buah stroberi di dekat seekor kucing.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
"Hihihi, Pak Dobleh pasti mengira kucing ini yang menghabiskannya," keduanya cekikikan. "Lihat! temyata kucing ini pencurinya!" ujar Pak Dobleh pada Nirmala.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
Tiba-tiba, "Tolooong..." Oo, tubuh Oki dan Felip tiba-tiba melayang. Sekujur tubuh mereka pun menjadi kuning bintik-bintik hitam. Persis stroberi kuning. "Ini dia pencurinya," seru Nirmala.
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
Nirmala tahu. Kalau makan stroberi kuning ajaib lebih dari satu, akan seperti itu. Menjadi kuning dan melayang. Walau kedua kurcaci itu nakal, Nirmala kasihan melihatnya. "Sim salabim!"
KUSSUSANI
Stroberi Kuning
Oki dan Felip kini bisa turun. Namun warna kulit mereka akan tetap begitu selama dua hari. lih, malunya. Semua kurcaci jadi tahu kalau mereka pencuri stroberi. (Cerita: Vanda Parengkuan/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR