Salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat pakaian adalah jeans. Bahan ini dulunya digunakan untuk pekerja tambang lo. Yuk simak perkembangannya sampai sekarang.
Baca ini juga yuk: Jeans itu Bukan Denim
Celana kelas pekerja
Saat ini harga celana jeans ada yang mencapai jutaan rupiah. Padahal dulunya, jeans adalah celana yang hanya dipakai oleh para pekerja tambang di Amerika Serikat. Celana ini menunjukkan status pemakainya, sehingga pernah mendapat julukan “celana kelas pekerja”.
Levi Strauss
Levi Strauss, pemuda Eropa berusia 20 tahun adalah pembuat pertama celana jeans. Strauss berangkat ke San Fancisco pada tahun 1847 dengan bermodal beberapa potong tekstil yang akan dijual.
Pada saat itu di Amerika Serikat sedang demam tambang emas, dan Strauss menjual tekstilnya kepada para penambang emas. Strauss membuat beberapa potong celana dari sisa potongan kanvas untuk kemudian dijual kembali kepada para pekerja tambang.
Dari kanvas menjadi jeans
Celana kanvas buatan Strauss laku keras, lalu ia mulai berimprovisasi dengan menggunakan bahan yang lain yang ia pesan dari Genoa, Italia.
Para pembuat kain di Genoa menyebut bahan yang ia pesan tersebut dengan nama “genes” dan oleh Strauss diubah menjadi “ bluejeans” setelah ia mencelupnya dengan warna indigo.
Levi’s
Strauss mulai memproduksi calana jeans dalam jumlah yang banyak. Para penambang pun ketagihan dengan celana buatan Strauss hingga muncul istilah “those pants of Levi’s” (celana si Levi).
Setelah itu tercetuslah merk dagang bernama “Levi’s”, yang merupakan merk dagang celana jeans pertama di dunia. Pada tahun 1920, Levi’s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika.
Jeans setelah Perang Dunia
Setelah perang dunia lebih tepatnya pada tahun 1950-an celana jeans mendadak menjadi popular di kalangan anak muda Amerika Serikat.
Sampai sata ini, jeans telah menjadi bagian dari gaya hidup kita, dan tidak lagi identik dengan pekerja tambang seperti pada zaman dahulu.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR