Kampung Berua adalah sebuah objek wisata yang patut dikunjungi jika kita berwisata ke Sulawesi. Kampung ini menyimpan berbagai keunikan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Rambu-Rambu untuk Perahu motor
Perjalanan ke Kampung Berua dimulai dari Dermaga Rammang-rammang yang ada di hulu Sungai Pute. Kampung Berua dapat dikunjungi dengan naik perahu motor kecil menyusuri aliran Sungai Pute. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp200.000,00 sampai Rp250.000,00 per perahu untuk pulang pergi. Satu perahu bisa untuk 5 orang.
Salah satu keunikan di kampung ini adalah adanya rambu-rambu untuk perahu yang melintas. Jadi, pengunjung tidak perlu takut perahu bertabrakan. Nikmati saja perjalanan yang begitu indah saat menyusuri Sungai Pute.
Kampung terpencil dengan bukit karst yang indah
Kampung Berua tergolong kampung yang terpencil karena transportasi untuk bisa masuk ke desa ini sangat sulit. Satu-satunya alat transportasi yang ada adalah perahu. Walaupun terpencil, tetapi kampung ini sangat indah.
Sepanjang perjalanan menuju Kampung Berua, kita akan disuguhi pemandangan yang jarang dilihat, yakni gugusan bukit karst, hutan daun nipah, serta tanaman bakau air payau. Batuan kars di kampung ini merupakan batuan kars terbesar ke 3 di dunia, setelah Halong Bay dan Guilin China,
Kurang dari 20 keluarga
Selain keunikan bukit karst, kampung ini menjadi semakin unik karena hanya dihuni oleh beberapa keluarga, bahkan tidak sampai 20 keluarga. Warga kampung ini sangat menjaga keasrian alamnya.
Ketika berkunjung ke kampung ini, kita bisa melihat keseharian masyarakat yang bepergian menggunakan perahu. Mereka naik perahu untuk berangkat ke sekolah atau pun bekerja. Para wisatawan pun bisa mengikuti kegiatan warga menjalankan aktivitas sehari-hari. Bisa juga tinggal dengan warga setempat untuk berlibur.
Suasana segar, asri dan hijau menjadi ciri khas Kampung Berua. Jika ingin berlibur di tempat yang tenang, desa ini sangat cocok untukmu.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Putri Puspita |
KOMENTAR