Sin, kita harus siap-siap mengantre tiket kereta. Libur hari raya pasti penumpangnya membludak,” ujar Paman Kikuk . “Iya, Paman. Tapi, bukannya masih...”
KUSSUSANI
Antre Tiket
“Ah, kamu jangan terlalu banyak mikir. Ntar kita enggak kebagian!” potong Paman Kikuk. Tak lama kemudian, Paman Kikuk sudah kembali dengan membawa perlengkapan.
KUSSUSANI
Antre Tiket
Husin berusaha keras menolak. Namun, Paman Kikuk bersikeras mengajaknya. Malam itu, Paman Kikuk berencana menginap di stasiun.
KUSSUSANI
Antre Tiket
“Wah, kita beruntung, Sin. Masih sepi!” pekik Paman Kikuk girang. Paman Kikuk segera menggelar kantong tidur, menghidupkan lampu baterai, dan mengeluarkan camilan.
KUSSUSANI
Antre Tiket
Paman Kikuk tertidur pulas sekali. Namun, Husin makin gelisah. Dia meringkuk di dalam kantong tidurnya, tapi matanya susah terpejam. Dia mengintip keluar.
KUSSUSANI
Antre Tiket
Keesokan paginya... “Pak, bangun. Maaf, lantainya mau dibersihkan!” kata seorang satpam. Paman Kikuk tergeragap. “Ngapain bapak tidur di sini?” selidik satpam.
KUSSUSANI
Antre Tiket
“Mau antre tiket. Kami mau mudik,” jelas Paman Kikuk. “Lo, mulai antre tiket mudik baru besok, Pak, ujar satpam. “Apa kubilang. Paman, sih, enggak mau dengar dulu...” gerutu Husin. “Yaaah...,” keluh Paman Kikuk. (Cerita : Joko SP./ Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
KOMENTAR