Seperti biasa, peri Hutan Boli-Boli menari untuk menumbuhkan bunga-bunga dan daun-daun di hutan. Lihatlah! Kelinci-kelinci ini tertarik menonton tarian mereka.
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Usai menari, para peri kembali ke istana mereka. Akan tetapi, Kichibum tidak ikut. Ia sibuk mencari-cari sesuatu di tanah. "Aduuh, gelang kerincingku hilang!" tangisnya sedih.
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Saat itu Nirmala dan Oki sedang mencari bunga lonceng. Mereka heran melihat Kichibum menangis. "Gelang kerincingku hilang. Tanpa gelang itu, aku tak bisa menumbuhkan bunga-bunga," tangis Kichibum. "Mungkin ada hewan yang membawanya ke sarang mereka," ujar Oki. "Wah, tadi ada kelinci yang menonton kami menari," ujar Kichibum kembali bersemangat.
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Mereka lalu mencari sarang kelinci. "Hei, coba dengar! Seperti bunyi gemerincing. Mungkin gelangmu ada di dalam!" seru Nirmala. Ia lalu menyulap, "Sim salabim!"
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Wow, mereka jadi kecil. "Itu gelangku!" seru Kichibum girang. Kelinci kecil memakainya di leher dan menari-nari. "Kelinci kecil, tolong kembalikan gelangku," pinta Kichibum.
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Dengan sedih, kelinci itu mengembalikan gelang Kichibum. "Ini, kuberikan kau kalung baru. Sim salabim!" Wow, bunga-bunga lonceng milik Nirmala berubah menjadi kalung.
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Gelang bunga lonceng
KUSSUSANI
Gelang Kichibum
Aih, senangnya si keilnci kecil. Ia memakai kalung Nirmala dan kembali menari-nari. Cring-cring, cring! Wah, kalung bunga lonceng itu bisa berbunyi betulan! (Cerita : Vanda P./Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR