Panda memang mamalia lucu khas negara Tiongkok. Hewan ini sering dijadikan boneka. Namun siapa sangka, salah satu desain pembangkit listrik tenaga surya di negara ini juga dibangun dengan bentuk panda.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain air, uap, gas, dan listrik, tenaga surya atau matahari juga bisa dijadikan sumber energi pembangkit lisrik. Di PLTS, ada alat khusus berupa panel lensa atau cermin yang bertugas untuk menangkap sinar matahari. Sinar matahari itu lalu dikumpulkan, menjadi panas yang bisa digunakan untuk menggerakkan generator. Nah, generator itulah yang lalu menghasilkan listrik.
PLTS Berbentuk Panda
Di negara Tiongkok, tepatnya di kota Datong, provinsi Shanxi, ada sebuah PLTS unik berbentuk panda. Panel tenaga surya yang dipergunakan, sengaja dipilih dengan kombinasi warna hitam dan putih. Bagian yang berwarna hitam, terdiri dari panel surya silikon kristal tunggal. Sedangkan yang putih, terdiri dari panel surya film tipis.
Dalam membangun PLTS ini, pemerintah Tiongkok bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang bernama Panda Green Energy, dan United Nation Developer Program.
Hamparan PLTS berbentuk panda ini dibangun secara bertahap pada November 2016 silam, di tanah seluas 250 hektar (ha).
Tahap pertama berhasil diselesaikan pada akhir bulan Juni 2017. PLTS berbentuk panda ini pun sudah mulai menyalurkan listrik ke wilayah Tiongkok barat laut. Untuk tahap kedua, PLTS akan diselesaikan dan listriknya akan disalurkan pada akhir tahun 2017. Luas hamparan panel-panel tenaga surya ini mencapai hampir 248 hektar.
PLTS Sebagai Pengganti Batu Bara
PLTS ini dibangun agar penggunaan jutaan ton batu bara bisa dikurangi. Sebelumnya, batu bara memang digunakan untuk menghasilkan panas dan menggerakkan generator penghasil listrik.
Negara Tiongkok memang memiliki sejumlah tambang batu bara besar. Penggalian tambang besar-besaran ini menyebabkan kerusakan lingkungan. Termasuk juga jatuhnya banyak korban jiwa akibat ledakan di area tambang.
Dengan adanya PLTS panda ini, pemerintah juga berharap udara di Tiongkok bisa lebih bersih. Asap bekas pembakaran batu bara memang cukup membuat polusi udara.
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR