Hari ini Upik berulang tahun. “Kejutan!” seru Bapak sambil memberikan sebuah bungkusan besar. “Wow! Gerobak dorong!” seru Coreng. “Ini sih, mainan anak kecil,” komentar Upik dengan gaya.
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
Hari berikutnya, Bapak mengajak anak-anak memanen wortel di kebun. “Ups, karungnya robek!” seru Bobo. “Yaaa... dibawa pakai apa, dong?” Tiba-tiba Coreng berseru, “Gerobak Upik!”
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
“Cihuy, bisa sambil main kereta-keretaan!” seru Bobo sambil mendorong gerobak kecil Upik yang penuh dengan wortel. “Bo, aku mau juga mendorongnya, dong!” rengek Upik.
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
“Upik, tolong antarkan baju-baju ini ke rumah Bibi Titi Teliti, ya!” pinta Emak. Baju-baju itu mau disumbangkan untuk pasar amal. “Ugh, berat sekali!” kata Upik. “Pakai saja gerobak kecilmu, Pik!” usul Emak.
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
Upik sedang bermain-main di kebun ketika Kutu Buku lewat dengan setumpuk buku-buku di tangannya. Brukkk!!! Oh, Kutu Buku tersandung! Buku-bukunya berantakan.
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
Upik cepat-cepat berlari menolong Kutu Buku. “Kenapa membawa buku banyak sekali?” tanya Upik. “Aku baru saja meminjamnya dari perpustakaan,” jawab Kutu Buku. Upik berlari mengambil gerobaknya, “Ayo, kubantu membawanya!”
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
“Terima kasih, Upik. Kamu sudah membantuku,” kata Kutu Buku. “Jangan pulang dulu, aku punya sesuatu untukmu!” Bibi Tutup Pintu menaruh kardus berisi kue-kue di gerobak Upik. “Terima kasih, Bibi!” seru Upik gembira.
KUSSUSANI
Gerobak Serbaguna
“Bobo! Coreng! Lihat apa yang kubawa!” teriak Upik. “Wah, kue-kue ini kelihatannya lezat sekali! Ternyata, gerobakmu banyak gunanya, ya!” seru Coreng. “Bukan cuma mainan anak kecil, kan?” celetuk Bapak. Upik tersipu malu.
(Cerita : Vero/ Ilustrasi: Rudi)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Majalah Bobo Edisi 34 Terbit Hari Ini, yuk, Menghargai Pendapat Orang lain!
KOMENTAR