“Sya lalalalala…. aku akan buat makan siang lezat untuk Cendan,” kata Bura.
“Lalu, aku akan antarkan ke rumahnya untuk jadi kejutan. Pasti ia senang,” kata Bura.
Aroma masakan Bura begitu sedap. Apalagi saat ia membuka jendela dapurnya, aroma lezat menyebar ke area hutan. Ia membuat begitu banyak makanan karena ada banyak bahan yang tersimpan di dapur.
Bura tinggal bersih-bersih sedikit lagi. Tiba-tiba ada suara pintu diketuk.
“Siapa yang datang, ya?” tanya Bura pada dirinya sendiri.
Saat Bura membuka pintu, sudah ada Cendan, Seta, Hari, Tuan Lanlan, Bu Liba, dan banyak sekali penduduk hutan lainnya.
“Selamat ulang tahun Buraaaa…” teriak seluruh tamu saat Bura membuka pintu.
Bura kaget sekali. “Memangnya aku ulang tahun hari ini?” tanya Bura polos.
Semua tamu menggeleng-gelengkan kepala.
“Bura lupa lagi yaa. Kan, kamu mengundang kami datang ke rumah siang ini karena kamu ulang tahun,” kata Tuan Lanlan.
“Oh iya! Aku lupa,” kata Bura.
“Ah Bura…..” kata seluruh tamu.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR