Pak Baas dari penjualan kuenya hilang. Tempat memanggang kuenya meledak. Peralatan membuat kuenya juga rusak. Kejadian itu berulang terus sampai akhimya toko kue Pak Baas menjadi rugi. Pak Baas kebingungan. Kemudian ia mengingat-ingat, apakah ia pernah berbuat sesuatu yang membuatnya tertimpa sial.
"Aaaaa.. .jangan-jangan karena perkataanku pada si nenek. Apakah dia itu penyihir?" Tiba-tiba saja terdengar suara tawa halus di dekat Pak Baas.
"Hi...hi itulah hukuman dari kami, hantu-hantu tahun baru. Akibat kau berlaku tidak baik pada perayaan tahun baru. Sekarang kau harus minta maaf pada penyihir malang itu."
Setelah suara itu menghilang, ternyata si nenek sihir sudah berada di hadapan Pak baas.
Dengan muka cemberut ia berkata, "Aku mau membeli kue tahun baru satu lusin."
Kali ini Pak Baas bergegas mengambilkan 13 kue tahun baru dan berkata,
"Nah, ini Nek satu lusin kue tahun baru. Dan maafkan saya, Nek...." Si Nenek mengambil kue sambil tersenyum.
Lalu ia berkata pelan, "Kutukanku sekarang sudah berakhir... Sekarang berjanjilah padaku, untuk seterusnya satu lusin kue itu akan tetap berjumlah 13!"
Pak Baas mengangguk. Sebelum pulang, nenek itu berkata, "Ingatlah, suatu saat nanti, angka 13 akan menjadi keramat dan menyebar ke seluruh dunia. Dan semua orang akan mengingat aku....hihhi..."
Sumber: Arsip Bobo. Diceritakan kembali oleh Sarah
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR