Musim hujan selalu membuat Paman Kikuk repot. Mobil dan motor melaju dengan egois. Cipratan air dari roda mereka selalu membuat pakaian Paman Kikuk basah kuyup.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Jas hujan Paman Kikuk tak pernah dapat menahan air seluruhnya.
Pasti ada air hujan yang menembus jas hujan Paman Kikuk. Karena basah melulu, Paman Kikuk ditegur atasannya.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Jengkel karena selalu kecipratan air, Paman Kikuk segera mencari akal. Dia membuat rancangan bentuk sepeda baru.
Dia bekerja semalaman mempersiapkan disain sepedanya.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Paman Kikuk membeli beberapa batang besi dan beberapa lembar papan multiplex.
Setelah itu, dia mulai bekerja di garasi. “Bikin apa, Paman?” selidik Husin . “Lihat saja nanti,” tukas Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Akhirnya sepeda Paman Kikuk selesai. “Apaan ini, Paman?” tanya Husin. “Ini adalah sepeda tahan air.
Dengan ini, aku tidak akan kebasahan lagi tiba di kantor,” sumbar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Keesokan paginya, Paman Kikuk berangkat ke kantor mengendarai sepeda tahan airnya.
Ketika mobil melintas, byuuur...! Paman Kikuk tak lagi terkena cipratan air.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
Kegembiraan Paman Kikuk tak bertahan lama. Dia mendapat masalah baru.
Sepedanya yang lebar membuatnya tak dapat menyalip di sela-sela mobil. Paman Kikuk jadi ikut terjebak macet.
KUSSUSANI
Kok, Telat Pak Kikuk?
“Hari ini Anda tidak kebasahan, tapi telat 1 jam lebih dan... pakaian dan wajah Anda hitam-hitam begitu,” tegur atasan Paman Kikuk.
“Hhhh...,” desah Paman Kikuk kelelahan.
(Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
10 Ciri Utama Cerita Pendek, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR