Sesampainya di rumah, ia memanggang hasil buruannya dan kemudian memakannya. Sang pemburu kaget, karena daging burung tersebut terasa sangat lezat. Berbeda dengan yang selama ini ia makan.
Karena penasaran, akhirnya pemburu tersebut kembali ke tempat kemarin untuk mencari tahu apa yang membuat rasa daging burung itu berbeda.
Sang pemburu pun mencicipi air rawa tempat ia mencuci hasil buruannya. Ketika dirasa, air rawa tersebut berbeda dari air biasanya. Akhirnya, ia tahu apa yang membuat rasa daging burung itu berbeda.
Semenjak kejadian itu, para penduduk disekitar mulai menggunakan air rawa tersebut untuk memasak. Hingga akhirnya, mereka menemukan cara untuk menguapkan air rawa dan mengekstraknya menjadi kristal garam. Nah, garam tersebut adalah garam gunung yang terkenal hingga saat ini.
Nah, Teman-teman, itulah sedikit kisah tentang proses pembuatan garam gunung dan kisah dibaliknya.
Sumber & Foto: WWF
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR