Di Korea, tepatnya di Kota Seoul, dulunya terdapat jembatan layang sepanjang 1 kilometer yang tidak digunakan. Namun jembatan itu telah diubah menjadi taman kota yang dipenuhi dengan 24.000 pot tanaman, semak belukar, dan pepohonan.
Jembatan ini dibangun pada tahun 1970-an, sebagai jalur yang dapat dilintasi kendaraan dari pasar tradisional terbesar di Seoul yang bernama pasar Namdaemun menuju arah timur. Yaitu melintasi daerah stasiun hingga ke berbagai taman yang ada di sebelah barat.
Jembatan Layang Diubah Fungsinya
Namun pada tahun 2006, setelah sering dilakukan pemeriksaan keamanan pada jembatan tersebut, maka Kota Seoul menganggap struktur jembatan yang setinggi 17 meter itu tidak aman dan berbahaya. Lalu, dibuatlah rencana untuk menghancurkan dan membangunnya kembali.
Sebelum penghancuran dilakukan, diadakanlah diskusi dengan warga dan para ahli. Hasilnya, jembatan tadi diganti fungsinya sebagai jembatan bagi pejalan kaki. Dalam menentukan desain jembatan itu, maka diadakan lomba pada tahun 2015. Pemenang lomba proyek desain itu adalah studio Belanda bernama MVRDV.
Jembatan Layang Seoullo 7017
Nama jalan yang sudah didesain ulang itu adalah Seoullo 7017. Nama ini memiliki arti ‘menuju Seoul’ atau ‘Seoul Street’. Angka 7017 sebagai tanda bahwa jembatan tersebut mulai dibangun pada tahun 1970 dan digunakan sebagai pejalan kaki adalah tahun 2017.
Jembatan Layang dengan Pemandangan Berbeda Setiap Musimnya
Jembatan bagi pejalan kaki ini dihiasi dengan berbagai tanaman yang sengaja dirancang untuk memberikan ilmu baru bagi orang-orang yang melewatinya. Tanaman di sana ditaruh dalam wadah yang ukurannya beragam dan diletakkan berdasarkan jenis spesiesnya, aroma, dan warnanya.
Pemandangan yang diberikan oleh tanaman-tanaman ini akan berubah sesuai dengan musimnya. Misalnya saja, di musim gugur akan ada tanaman Aceraceae (maples) yang daunnya berwarna cerah. Sedangkan kelompok pohon ceri dan rhododendron akan bermekaran dimusim semi. Lalu, semak belukar dan pohon-pohon berbuah akan tumbuh di musim panas.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR