Seorang kakek berambut putih muncul dalam kursi rodanya. Ada banyak kerut-kerutan di keningnya, tanda dia merasa tak senang.
Edo menatap Kakek. Lalu tergesa-gesa menoleh pada Geng LOTRIA. "Tidak ada yang main gitar di villa ini. Kalian pasti salah dengar," katanya agak ketus, sambil cepat-cepat menutup pintu.
"Eeeh! Tung-..." Ota baru saja mau protes. Tapi...
BRAAAK! Pintu sudah ditutup rapat-rapat.
Kiria meluncur mendahului sepeda Ota dengan roller blade warna ungunya. Lalu dia berusaha menyusul Taras yang mengayuh sepedanya sekuat tenaga. Namun Luna ternyata yang paling gesit. Skateboard-nya meluncur dengan sangat kencang, tanpa bisa disusul oleh anggota Geng LOTRIA yang lainnya.
Sosok seorang anak laki-laki tiba-tiba berlari keluar dari villa tua itu. Luna terbelalak.
"Awaaaasss!" pekiknya.
Anak laki-laki yang ternyata Edo itu tampak sangat terkejut. Spontan, dia melompat menjatuhkan diri ke tanah. SYUUUTT! Luna mengerem skateboardnya dengan lincah. Dia berhenti tepat di depan Edo yang
terbelalak ngeri.
"Piuuuhhh! Hampir saja!" Luna menghela napas lega. Dia kemudian tersenyum, memamerkan sepasang lesung pipitnya yang sangat manis. Lalu mengulurkan tangannya pada Edo. Edo ragu-ragu sejenak. Lalu, dia mengulurkan tangan kirinya. Menyambut tangan Luna.
Detik itu juga Luna tertegun. Dia menarik tangan Edo yang sebelah kanan. Mengamatinya.
"Ternyata... kamu... yang main gitar?" seru Luna tak menyangka.
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR