Mereka pun melanjutkan perjalanan. Beradu cepat dengan para perampok. Pangeran tidak hanya berjalan, tetapi sampai berlari. Begitu pula dengan El dan Sa. Mereka mengepakkan sayap lebih cepat.
Sampailah mereka di sebuah sungai yang alirannya deras sekali. Namun, dari sungai itu, istana sudah terlihat. Artinya, istana sudah tak jauh lagi darisana.
“Ra… itu Ra…,” kata Sa.
Benar juga, dipinggiran sungai itu sudah ada Ra. Namun, mereka bingung agar pangeran bisa melewati sungai tersebut.
“Tenang Pangeran, aku sudah meminta teman-temanku berbaris untuk membantumu lewat. Tak lama kemudian, datanglah banyak sekali buaya. Mereka langsung berbaris rapi membentuk jalan di sepanjang sungai. Pangeran yang awalnya takut, menjadi takjub.
“Lewatlah sekarang,” kata Ra. “Berlarilah agar lebih cepat,” tambah Ra.
Pangeran mengangguk. Ia segera berlari di barisan buaya tersebut. “Terima kasih Buaya, terima kasih,” kata Pangeran sesampainya di seberang sungai.
“Berlarilah lewat jalan yang paling terang. Aku sudah memasang petunjuk cahaya disana,” kata Ra.
“Lari Pangeran, lari.. lari,” kata El dan Sa.
Pangeran berlari sangat kencang agar sampai di istana sebelum para perampok masuk.
---
“Pangeran kalian telah kami tahan. Serahka harta yang kalian miliki di istana ini,” kata salah seorang perampok.
Raja hanya tertawa karena sebelumnya ia telah bertemu dengan Pangeran.
“Pangeran siapa yang kalian tahan?” jawab Pangeran sambil menemui para perampok tersebut. Semuanya terkejut dan bersiap untuk kabur dari istana.
Namun, Raja telah menyiapkan pasukan untuk menangkap mereka.
“Masukkan mereka ke penjara!” kata Raja.
Semua perampok pun dihukum di dalam penjara karena kejahatan yang telah mereka perbuat.
Tamat
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR