KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Ratu Bidadari sedang sakit. Menurut Pak Tobi, obatnya adalah setangkai bunga hitam. Bunga itu cuma ada di pulau Bunga Hitam. Oki dan Nirmala lalu berperahu ke pulau itu.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Tak lama kemudian, mereka tiba di pulau itu. Mereka lalu mencari Bunga Hitam. “Itu bunganya, Nirmala! Di atas tebing!” kata Oki.
Nirmala terpaksa terbang dan memetik bunga itu.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Mereka lalu kembali ke pantai untuk naik perahu. Tapi… “Astagaa…, ikatan perahunya lepas, Nirmala!” teriak Oki panik.
Perahu mereka sudah tak ada di pantai.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Nirmala melihat beberapa ekor penyu. “Kita naik penyu saja, yuk, Ki! Pilih satu, deh!” kata Nirmala.
“Yang ini saja, Nirmala! Di cangkangnya ada tanda bintang,” pilih Oki.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Nirmala lalu mengayunkan tongkatnya, “Sim salabim!” penyu itu menjadi besar sekali. Mereka lalu mengendarainya.
“Asyiik… Ini lebih seru dibanding naik perahu,” seru Oki.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Oki dan Nirmala akhirnya berhasil membawa bunga hitam. Lalu diberikan pada Pak Tobi.
Tabib itu segera meracik bunga hitam menjadi obat. Lalu diberikan pada Ratu Bidadari.
KUSSUSANI
Setangkai Bunga Hitam Untuk Ratu Bidadari
Beberapa waktu kemudian, Ratu Bidadari sembuh. Oki dan Nirmala bercerita tentang penyu bertanda bintang. Mereka lalu bersama-sama pergi ke pantai pulau Bunga Hitam. Penyu itu masih ada di sana. Ratu Bidadari mengikat kalung permata orange di leher si penyu. Sebagai tanda terima kasih.
(Cerita: Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Mengenal Rumah Adat Honai Khas Papua, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR